JAKARTA, Beritalima.com– Setelah kursi Ketua DPR RI 2019-2024 dipastikan bakal diisi kader PDIP sebagai pemenang pemilu legislatif 2019, kursi Ketua MPR RI periode yang sama tampaknya bakal diisi kader Partai Golkar sebagai pemenang kedua pesta demokrasi 17 April lalu.
Peluang Ketua MPR RI untuk lima tahun ke depan semakin terbuka diduduki kader Partai Golkar setelah mengerucutnya pembicaraan petinggi partai berlambang ‘Pohon Beringin’ itu di internal koalisi Indonesia Kerja.
Sekjen Partai Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus mengatakan, pihaknya sudah membicarakan dengan koalisi soal kursi Ketua MPR RI 2019-2024. “Peluangnya memang yang paling besar adalah untuk Partai Golkar,” kata Lodewijk kepada Tempo, Selasa malam, 31 Juli 2019.
Menurut Lodewijk, hal itu juga dibicarakan dalam pertemuan empat ketua umum koalisi Jokowi di kantor DPP Partai Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, minggu lalu. Lodewijk mengatakan, Golkar paling berpeluang lantaran menempati posisi kedua dari segi perolehan kursi di pemilihan legislatif 2019. “Walau teman-teman dari partai lain juga ini tetapi secara kesantunan politik, kursi itu untuk Golkar. Ya, itu nanti bakal dikomunikasikan lagi lebih jauh,” kata Lodewijk.
Sebelumnya, petinggi Partai Golkar menyatakan, pihaknya sudah ‘mengunci’ posisi Ketua MPR RI itu untuk Golkar. Koalisi juga sepakat tidak mau menambah partai baru untuk bergabung. “Soliditas koalisi ini menyepakati Golkar menjadi ketua MPR.”
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan partai pengusung Jokowi-Amin memang mengutamakan internal koalisi dalam membentuk paket pimpinan MPR RI nantinya.
Airlangga juga mengaku, sudah bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk membicarakan hal ini. Tentang hasilnya tidak disebutkan Airlangga. “Secara informal sudah,” kata dia.
Jadi, lanjut Airlangga, dirinya menganggap ada sinyal PDIP bakal melepas posisi itu kepada Golkar. Menurut dia, PDIP yang dipastikan menempati jabatan ketua Dewan Perwakilan Rakyat tak akan juga mengincar posisi ketua MPR. “Pokoknya nomor satu nomor dua-lah. Tidak mungkin nomor satu dapat ketua DPR, nomor satu dapat ketua MPR juga. Tidak ada sejarahnya,” demikian kata Airlangga.
Sumber di Partai Golkar menyebutkan, ada tiga kader yang bakal dimajukan sebagai calon Ketua MPR RI mendatang yakni Agun Gunandjar Sudarsa, Aziz Syamsuddin dan serta Zainudin Amali.
Dari ketiga kader itu, Agun paling senior dan berpengalaman. Dia sudah menjadi wakil rakyat sejak masa Orde Baru. Dan, selalu terpilih menjadi anggota DPR RI dari Dapil X Jawa Barat setiap pemilu pasca reformasi dilakukan. Saat ini, Agun selain menjadi anggota Komisi XI DPR RI, juga dipercaya partai sebagai Ketua MPR RI Fraksi Partai Golkar.
Namun, sejumlah kader Partai Golkar menolak memberikan komentar tentang siapa dari ketiga kader ini yang paling layak menjadi Ketua MPR RI. “Itu tidak kapasitas saya untuk menjawab. Itu wewenangnya petinggi Partai Golkar. Namun, dari segi senioritas dan pengalaman, jelas Kang Agun yang paling pantas mendudiki posisi itu,” kata kader muda tersebut. (akhir)