TORAJA UTARA, beritalima.com – Merasa terpanggil dengan tanah kelahirannya, Djuli Mambaya, Kadis PU Provinsi Papua itu, memperhatikan pembangunan Gereja Toraja Jemaat Palangi Klasik Balusu, dengan m[contact-form][contact-field label=”Nama” type=”name” required=”true” /][contact-field label=”Surel” type=”email” required=”true” /][contact-field label=”Situs web” type=”url” /][contact-field label=”Pesan” type=”textarea” /][/contact-form]enyumbang pagar keliling.
Saat bincang-bincang dengan sejumlah insan Pers, dilokasi Gereja, yang menerima bantuan pagar besi ulir tersebut, Djuli yang dikenal cukup tegas serta lugas dalam menjalankan tanggungjawabnya selaku Kepala Dinas PU Daerah Provinsi Pupua, tidak sedikit membuat pihak rekanan extra hati-hati saat melaksanakan proyek mereka agar dilaksanakan sesuai peraturan yang ada.
Saat mengunjungi kampung halamannya, Djuli mengaku kepada sejumlah insan Pers, dirinya sempat bernasar kepada Tuhan, bahwa jika Tuhan memberikan berkat lebih akan menyumbang pagar keliling.
” Kami harus membayar nasar itu, dan gereja sebagai tempat ibadah yang kudus dan suci, tentunya menghindarkan dari perbuatan yang yang tidak berkenan, lewat bantuan pagar ini kesucian serta ke kekudusan lokasi gereja dapat terpelihara dengan baik,” jelas Djuli Mambaya, Sabtu kemaren saat menyerahkan bantuan pagar itu di lokasi gereja.
Dalam keterangannya kembali, Djuli sembat menyinggung keberadaan suku ‘Barbar ‘ yang diidentik dengan seatu bangsa dan suku di zaman Romawi berkuasa, suku Barbar suku suka membuat keributan serta seatu bangsa pengacau dalam pribadi suku Barbar itu tidak ada mencerminkan sikap yang damai itu.
“Tapi saya kira di Toraja tidak ada masyarakat yang mengikuti prilaku suku Barbar, toh kalau misalnya ada mengikuti perbuatan dan sikap suku Barbar, itu sangat bertentangan dengan keyakinan orang Toraja yang mayoritas Nasarani yang diidentik dengan kasih tersebut,” ucap Djuli Mambaya.
Sambungnya kembali, lewat pagar yang telah disumbangkan pada Jemaat Palangi klasis Balusu, diharapkan dapat berfungsi untuk memagari dari tindakan-tindakan perbuatan yang tidak berkenan. ” Ketika kami diberikan berkat lebih pada Tuhan, tidak ada salahnya kami memperhatikan kampung kami terlebih untuk membantu rumah Tuhan,” tutupnya. (Gede Siwa).
Keterangan foto : Djuli Mambaya saat menyerahkan batuan pagar pada Gereja Toraja Jemaat Palangi, Balusu.