JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Satuan Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPR RI sekaligus Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad meninjau Hayandara yang merupakan klinik dengan metode teraphy aaPRP untuk penderita Covid-19 di Jakarta, Selasa (10/8).
Anggota Fraksi Partai Gerindra itu berharap terapi ini dapat membantu mempercepat kesembuhan pasien Covic-19 dan iayanya relatif murah dan teknologinya cukup sederhana. Terapi ini mudah diterapkan rumah-rumah sakit.
“Ini merupakan kabar bagus untuk rakyat Indonesia dan dunia kesehatan. Untuk terapi pasien Covid-19, kita sudah punya dan tinggal dimasifkan ke seluruh negeri,” kata wakil rakyat Dapil III Provinsi Banten tersebut.
Dikatakan, proses terapi ini tidak sulit. Dilakukan pengambilan darah pasien sekitar 24cc atau sekitar 1,5 sendok makan. Keseluruhan prosesnya berlangsung selama sekitar 1,5 jam.
“Ini akan mendampingi terapi nasional yang diberikan, sehingga ini relatif aman. Teknologinya tidak sulit, rumah sakit di Indonesia bisa melakukan secara massal,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan, pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum untuk mendukung para ilmuwan dalam negeri menghasilkan obat dan alat kesehatan.
Itu sesuai yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden (Inpres) No: 6/2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. “Ini momentumnya. Kami semua di satgas akan mendukung siapa saja yang menghasilkan obat dan alkes dalam negeri yang berguna bagi penanganan pandemi Covid-19,” tutur Melki.
Dr Karina F Moegni, SpBP dari Klinik Hayandra menjelaskan, terapi ini bekerja untuk menurunkan badai sitokin dengan antiinflamasi yang terkandung di dalam trombosit pasien sehingga terjadi perbaikan sel-sel yang rusak akibat virus Corona.
Dari hasil uji klinis fase 1 dan 2, pihaknya menemukan ada penurunan angka kematian pada pasien gejala berat hingga kritis. “Sebelumnya Covid-19 terapi ini sudah banyak digunakan di seluruh Indonesia untuk banyak kasus termasuk antiaging, pain management, ortopedi dan lain-lain. Tapi indikasi untuk penggunaan Covid-19, ini yang baru,” demikian dr Karina F Moegni. (akhir)