SURABAYA, Beritalima.com-
Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa, menyatakan selama masa kepemimpinannya sebagai gubernur Jatim periode 2018-2024, dirinya dan pasangannya, Emil Elestianto Dardak, berhasil menjadikan provinsi yang dijuluki “Bumi Majapahit” ini sebagai provinsi multikultural.
Pernyataan tersebut disampaikan Khofifah dalam debat perdana Pilgub Jatim 2024 yang berlangsung pada Jumat (18/10/2024) di Graha Unesa, Surabaya, Jawa Timur. Ia menyoroti keberadaan asrama yang menampung mahasiswa dari berbagai etnis di seluruh Indonesia.
“Hanya di Jawa Timur ada asrama mahasiswa nusantara, yang menampung seluruh suku dari provinsi di Indonesia,” ujar Khofifah.
Selain itu, Khofifah juga menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan provinsi yang paling banyak menerima mahasiswa afirmasi dari Papua. Para mahasiswa tersebut mendapatkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di Jawa Timur secara gratis melalui program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem).
“Insyaallah, Jawa Timur adalah yang paling banyak menerima afirmasi dari anak-anak Papua melalui program Adem. Itulah yang sudah kita lakukan, bukan hanya rencana,” tegas Khofifah.
Debat calon gubernur ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Hakim (nomor urut 1), Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak (nomor urut 2), dan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) (nomor urut 3).
Debat perdana Pilgub Jatim 2024 mengusung tema “Transformasi Sosial dan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Lokal untuk Kesejahteraan Masyarakat Jawa Timur”.
KPU telah menjadwalkan tiga kali debat selama masa kampanye Pilgub Jatim 2024. Debat kedua dijadwalkan pada 3 November 2024, dan debat ketiga pada 18 November 2024.(Yul)