Dekan Fisip Universitas Sawerigading Makassar, Dr. Moh Yahya Mustafa, M.Si, menjadi salah seorang nara sumber dalam dialog kebangsaan digelar DPD PDIP Provinsi Sulsel, Sabtu (21/1/2017) di Gedung Graha Pena Makassar.
Dialog bertajuk ‘’Islam, Pancasila dan NKRI’’ digelar dalam rangka memperingati HUT PDIP ke-44, sekaligus memperingati Maulid Rasulullah Muhammad SAW.
Nara sumber lainnya yang tampil adalah, keynote speaker Wakil Sekretaris DPP PDIP, Dr. Akhmad Basarah, M.Si; Guru Besar Universitas Islam Negeri Makassar, Prof Dr Qasim Mathar, MA dan Dosen Fisip Unhas, Drs. Aswar Hasan, M.Si dengan moderator Wakil Ketua DPD PDIP Sulsel, Muh Iqbal SS.
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final dan menjadi harga mati, proses kehadiran NKRI tidak terlepas perjuangan bapak pendiri bangsa termasuk salah seorang diantaranya adalah Soekarno, tandas Yahya yang juga doktor sosiologi PPs-UNM ini.
Tugas semua anak bangsa adalah merawat dan memelihara semangat kebangsaan dalam NKRI itu. Keragaman dan pluralisme menjadi bagian dalam proses kehidupan berbangsa yang harus dijunjung dan di rawat setip saat, tegas mantan wartawan politik Harian Pedoman Rakyat ini.
Pancasila sebagai ideologi dalam NKRI juga menjadi tanggung jawab bersama untuk memelihara dan merawatnya. Partai politik pada negara demokrasi, juga menjadi pihak yang harus bertanggungjawab menjaga dan mengejawantahkan Pancasila sebagai ideologi negara, tandas wakil sekretaris dewan pakar ICMI Sulsel ini.
Ketua HUT ke-44 DPD PDIP Sulsel, Dan Pongtasik, SH menambahkan, turut hadir dalam acara HUT partai, Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang, Ketua DPW PPP Sulsel, Muh Aras.
Selain itu juga hadir, Ketua DPD PDIP Sulsel, Andi Ridwan Wittiri, Ketua DPD PDIP Wajo, Hj Husni, dan pengurus partai dari kabupaten dan kota se-Sulsel. Juga turut hadir, mantan Kapolda Sulsel, Burhanuddin Andi, bakal calon Gubernur Sulsel, Abd Rivai Ras serta simpatisan partai lainnya, ungkap anggota DPRD Provinsi Sulsel dari Fraksi PDIP Sulsel ini. (nasrullah)