SURABAYA, beritalima.com | Momen Peringatan Hari Pahlawan, Gerakan Beli Indonesia dideklarasikan di Surabaya, Sabtu (9/11/2019).
Acara deklarasi ini digelar di Arena DBL, disertai pameran produk-produk anak bangsa.
Selain itu, dibarengi pula dengan diskusi bertema “Gerakan Beli Indonesia Sebagai Strategi Nasional Ketahanan Ekonomi dan Krisis Global”.
Sejumlah tokoh hadir dalam diskusi dengan beberapa narasumber yang cukup berbobot dan berkompeten, di antaranya Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak.
“Dengan adanya Gerakan Beli Indonesia diharapkan dapat menumbuhkansuburkan minat kewirausahaan pada pemuda, dan mendorong lahirnya produk-produk lokal,” kata Heppy Trenggono, Pemimpin Gerakan Beli Indonesia.
“Presiden RI Pertama, Soekarno, pernah mengingatkan tentang empat bentuk penjajahan yang mengancam negara ini pasca deklarasi kemerdekaan,” ujar dia.
“Dalam pembacaan pledoi Indonesia Menggugat di depan pengadilan Hindia Belanda di Bandung pada tahun 1930, Soekarno menjabarkan empat bentuk penjajahan yang dimaksud,” lanjutnya.
Pertama saat kekayaan alam Indonesia akan dikeruk oleh bangsa lain.
Kemudian, saat bahan mentah Indonesia akan dijadikan alat bangsa lain demi industri-industri mereka.
Terus, saat Indonesia hanya akan dijadikan sebagai pasar untuk produk-produk bangsa lain, dan terakhir saat Indonesia akan dijadikan ladang untuk para pemodal asing.
“Adakah peringatan Bung Karno kala itu sudah kita lihat hari ini?” sambungnya.
Fenomena globalisasi, kata Heppy, membuat bangsa Indonesia tak lagi bangga akan produk Tanah Air. Kebanggaan justru mereka dapatkan ketika mengenakan produk-produk luar.
“Karena itu, kami terpanggil untuk turut memberikan kontribusi nyata melalui ‘Gerakan Beli Indonesia’, dimana ada tiga doktrin yang ingin kami tekankan lewat gerakan ini, yakni membeli produk Indonesia, membela bangsa Indonesia, dan menghidupkan persaudaraan,” jelas Heppy.
“Gerakan Beli Indonesia” ini kali pertama dicetuskan di Semarang pada tahun 2011 silam. Menurutnya, hingga saat ini spirit “Gerakan Beli Indonesia” telah diterima dan dideklarasikan di 19 kabupaten/kota. (Ganefo)