Perjuangan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Timur, Dra. Hj. Nina Soekarwo untuk meningkatkan kualitas produk serta kesejahteraan perajin seni dan kerajinan Jatim mendapatkan apresiasi dari Dekranas pusat. Kabar gembira itu diperoleh bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-36 Dekranas Indonesia dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Tahun 2016 di Gedung SMESCO Convention Center Jakarta, Selasa (17/5).
Istri Gubernur Jatim yang akrab disapa Bude Karwo itu berhasil meraih penghargaan Dekranas Award untuk kategori Lembaga Pembina Teladan Terbaik Tahun 2016 yang diserahkan secara langsung oleh Ketua Umum Dekranas pusat, Ny. Mufidah Jusuf Kalla.
Selain Jatim, Dekranasda yang mendapat penghargaan yang sama adalah Dekranasda Provinsi Lampung, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, dan Provinsi DKI Jakarta. Kelima provinsi tersebut berhasil mengungguli sebelas provinsi lainnya yang ikut mendaftar, diantaranya Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, DI. Yogyakarta, dan Kalimantan Timur.
Untuk penilaian penghargaan Lembaga Pembina Terbaik, Dekranas pusat menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Juri yang terdiri dari orang-orang yang berkompeten, yakni Kemal Gani (pakar bidang media dari majalah SWA) selaku Ketua, sedangkan anggotanya adalah Hermawan Kartajaya (President of World Marketing Association and a co-founder of Asia Marketing Federation), Prieyo Pratomo (konsultan pengembangan griya), dan Robby Kusumaharta.
Penghargaan Lembaga Pembina Teladan Terbaik diberikan kepada Dekranasda Provinsi yang berhasil melakukan koordinasi dan sinergi yang baik dengan Dekranasda Kebupaten/Kota. Khususnya dalam melakukan pengembangan produk kerajinan di daerahnya serta berhasil mengembangkan produk unggulan daerah berbasis tradisi, budaya dan kekayaan lokal. Sehingga, menghasilkan produk kerajinan yang unik, berkualitas, kreatif, mengikuti tren pasar dan berdaya saing.
Selain itu, terdapat lima tolak ukur keberhasilan yang harus dipenuhi untuk meraih penghargaan tersebut. Yakni, kemampuan mengkoordinasi dan berkoordinasi antara Dekranasda Provinsi, Kabupaten dan Kota. Lalu, ada kreatifitas dalam merencanakan program, kepekaan dalam menilik potensi sebagai sebuah peluang, komitmen berkesinambungan dan kemandirian.
Diterimanya penghargaan itu sangat disyukuri oleh Bude Karwo. Dengan rendah hati, Bude menyampaikan keberhasilan ini merupakan buah kerja keras seluruh pihak. Selain Dekranasda Jatim, peran serta dekranasda kabupaten/kota dinilainya sangat besar. Tak hanya itu, peran para stakeholder, UKM, perajin seni dan kerajinan, serta masyarakat selaku konsumen dinilainya tak kalah penting.
“Kami berterima kasih kepada seluruh pihak, tentu penghargaan ini kian memotivasi kami untuk terus berupaya meningkatkan kualitas produk seni dan kerajinan, memperhatikan kesejahteraan perajin, serta berinovasi agar produk-produk kita bisa menjadi yang terbaik, tidak hanya di lingkup nasional saja, tapi juga bisa menembus pasar internasional” tuturnya.
Untuk mewujudkan hal itu, Bude Karwo akan menggarap dengan serius pasar perdagangan elektronik (e-commerce). “Jadi nanti secara online sudah bisa mapping.. di kabupaten A produk unggulannya apa, kota B produk khasnya apa.. sehingga orang dari seluruh dunia bisa mengetahui produk-produk kita, dan pangsa pasar kita akan semakin luas, ini adalah peluang yang bagus” katanya.
Selain itu, untuk melindungi produk lokal, khususnya batik, Bude Karwo juga akan memperjuangkan Hak Kekayaan Intelektual (Hak Cipta Motif Batik dan Hak Merek Batik) bagi pengrajin Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Jatim. “Dengan begitu, kami harap akan muncul kreatifitas-kreatifitas baru dari para perajin batik” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Ketua Umum Dekranas pusat, Ny. Mufidah Jusuf Kalla mengatakan, dalam HUT ke-36 ini, tema yang diangkat adalah “Perajin Kreatif di Era Digital” dimaksudkan agar Dekranasda se-Indonesia dapat mengembangkan produk dan SDM nya agar memilki daya saing tinggi, khususnya dalam menghadapi era Teknologi Informasi (TI).
Untuk itu, Dekranas pusat telah melaunching website resmi: www.dekranas.id yang dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan, sarana edukasi, belajar tutorial membuat kerajinan, serta informasi lainnya terkait seni dan kerajinan lokal. “Kami ingin Dekranas menjadi lembaga yang makin kredibel, handal, dan produk-produknya bisa merajai dunia, itulah alasan kita memanfaatkan TI” ujarnya. .
Tak hanya itu, Dekranas pusat juga melaunching aplikasi “Kriya” yang dapat diunduh di google playstore. Aplikasi tersebut bertujuan untuk mempertemukan perajin dari seluruh Indonesia dengan pembeli potensial dari seluruh dunia, menginformasikan data serta peta perajin-perajin se-Indonesia, kemudian user-nya dapat mengunggah foto produk, dan mengetahui tren produk secara berkala.
Mufidah juga mengingatkan kepada Gubernur dan Bupati/Walikota selaku pembina Dekranasda untuk membantu masyarakat dalam pembudidayaan, pendampingan, pelatihan seni dan kerajinan sesuai ciri khas daerah. Sehingga UMKM dapat tumbuh dengan subur dan dapat menyerap banyak tenaga kerja.
“Untuk itu, perlu keberpihakan dan fasilitasi dari pemerintah kepada para perajin, saya minta seni kerajinan dimasukkan kembali dalam kurikulum atau ekskul SD, SMP, dan SMA sederajat, contohnya membuat kerajinan unggulan sesuai keunikan setempat dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam di wilayah masing-masing” katanya
Hadir pada kesempatan itu, Pembina Dekranas, Iriana Joko Widodo, Wakil Ketua Dekranasda Prov Jatim, Hj Fatma Saifullah Yusuf, istri Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Ny. Hj. Chairani Yuliati Akhmad Sukardi, Ketua Dekranasda Provinsi, Kabupaten/Kota se-Indonesia, dan para awak media. (**)
..