Aceh Besar, beritalima.com – Menyikapi dampak Bencana Alam akibat tingginya intensitas curah hujan yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh, Komando Rayon Militer (Koramil) 26/Kuta Cot Glie, di bawah naungan Komando Distrik Militer (Kodim) 0101/Kota Banda Aceh, mengambil langkah proaktif guna menjaga stabilitas ekonomi rakyat.
Sebagaimana dilaksanakan oleh Serda Agus Salim, untuk memantau perkembangan harga kebutuhan pokok (Sembako) di pasar-pasar tradisional, termasuk di Pasar Keumireu, Kecamatan Kuta Cot Glie, Kabupaten Aceh Besar.
Pemantauan harga ini bukan sekadar tugas administratif, melainkan sebuah respons cepat TNI terhadap potensi gejolak harga yang kerap muncul pascabencana alam. Kenaikan harga Sembako, terutama yang bersifat spekulatif, dapat memperburuk kondisi masyarakat yang tengah berupaya bangkit dari dampak banjir dan cuaca ekstrem.
Serda Agus Salim menjelaskan bahwa kehadirannya di pasar bertujuan ganda. Pertama, memastikan ketersediaan pasokan barang esensial tetap aman. Kedua, mengirimkan pesan tegas kepada pedagang agar tidak memanfaatkan situasi bencana untuk menaikkan harga di luar batas kewajaran.
“Kami hadir sebagai perwakilan negara untuk memastikan hak dasar masyarakat akan kebutuhan pokok terpenuhi tanpa adanya beban tambahan. Di tengah musibah, kita tidak boleh membiarkan adanya pihak yang mencari keuntungan pribadi melalui ‘permainan’ harga,” ujar Serda Agus Salim saat ditemui di lokasi.
Aktivitas pemantauan ini menjadi bukti nyata bahwa tugas Babinsa (Bintara Pembina Desa) melampaui urusan pertahanan dan keamanan semata. Mereka kini menjadi ujung tombak negara dalam menjaga kesejahteraan sosial-ekonomi di tingkat tapak. Dengan memeriksa langsung harga komoditas seperti beras, telur, minyak goreng, dan gula, aparat TNI berperan aktif dalam melindungi daya beli masyarakat.
Pemantauan intensif ini akan terus dilakukan oleh Koramil 26/Kuta Cot Glie dan juga di satuan jajaran Kodim 0101/Kota Banda Aceh hingga kondisi pasokan dan harga Sembako kembali stabil sepenuhnya, demi menjamin bahwa tidak ada satupun warga yang terbebani secara berlebihan akibat dampak tidak langsung dari bencana alam.
