Demo Mahasiswa dan Buruh di Malang Berujung Ricuh

  • Whatsapp

MALANG, beritalima.com | Aksi massa yang tergabung mahasiswa dan buruh gelar demo menolak Undang-Undang Omnibus Law Cipta Kerja di depan Balai Kota Malang dan DPRD Kota Malang berjalan ricuh. Kamis (8/10)
Kericuhan itu berawal dari para pendemo di sudut barat laut gedung DPRD Kota Malang mulai merusak kawat berduri yang dipasang polisi sebagai pengamanan.


Setelah kawat berduri berhasil disingkirkan, pendemo mulai bergerak maju dan melempari gedung DPRD. Bahkan massa ada yang mulai memanjat pagar gedung DPRD. Selain itu, aksi massa juga mulai diwarnai pelemparan batu, petasan serta berbagai barang lainnya.
Aksi massa pun semakin tak terkendali. Bahkan sempat ada suara ledakan dari tengah kerumunan massa.


Dari pantaun beritalima.com Kepolisian terus berusaha menenangkan massa melalui himbauan pengeras suara.Namun, himbauan dari kepolisian itu tidak digubris oleh massa.” Dimohon sampaikan pendapat dengan baik. Dan Tolong jangan anarkis,” Teriak petugas kepolisian.
Dengan kondisi yang semakin tak terkendali. Akhirnya Polisi mengoperasikan dua mobil water cannon dengan menembakkan air ke arah pendemo. 


Tak lama, pendemo yang anarkistis kocar-kacir meninggalkan lokasi. Kelompok Massa aksi pun mulai berhamburan dan terbelah. Ada yang lari ke arah Stasiun Malang Kota, sebagian mundur ke depan Hotel Tugu.
Setelah aksi massa berhasil diredam, Batu bekas lemparan dan bekas pecahan kaca berserakan di depan pintu gedung DPRD serta benda-benda lain terlihat berserakan di halaman gedung DPRD.


Sejumlah fasilitas nampak rusak, seperti dua pos jaga Satpol PP milik DPRD dan beberapa motor yang diparkir di sebelah utara. Bahkan mobil milik Sat Pol PP terbakar.


Hingga saat ini, aparat kepolisian dengan alat pelindung lengkap terlihat masih bersiaga depan gedung DPRD Kota Malang.(san)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait