JAKARTA, Beritalima.com– Elektabilitas Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan partai yang dia ayomi menunjukkan lonjakan signifikan. Hal itu tampak jelas dari hasil survei terbaru CISA dan Parameter Politik Indonesia (PPI).
Survei CISA, elektabilitas AHY berada pada urutan kedua (15,51 persen). Posisi teratas ditempati Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan 19,2 persen. Posisi lima besar selain Anies dan AHY, ada Prabowo Subianto (Menhan), Erick Thohir (Menteri BUMN) dan Ganjar Pranomo (Gubernur Jawa Tengah).
Demikian pula dengan elektabilitas Partai Politik. Partai berlambang Bintang Mercy yang dipimpin AHY sejak Munas di Balai Sidang (Jakarta Convention Centre/JCC) Jakarta tahun lalu juga sudah berada di papan atas bersama dengan PDIP bersama Golkar dan Gerindra. Survei CISA terakhir, elektabulitas Partai Demokrat 13,22 persen, naik cukup tajam dibanding sebelumnya yang masih satu digit yakni 8,4 persen.
Menanggapi hasil survei terakhir ini, Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menegaskan, rakyat sekarang butuh pemimpin dan parpol yang melakukan kerja-kerja nyata di tengah masyarakat.
Rakyat juga sudah paham, mana pemimpin yang benar-benar melakukan kerja serius membantu rakyat dan mana pula pemimpin yang sibuk hanya dengan pecitraan serta hanya bekerja untuk kelompok dan golongan maupun pribadi.
“Saat ini bangsa Indonesia membutuhkan pemimpin yang benar-benar kerja buat rakyat. Soalnya, sebagian besar rakyat berada dalam kesusahan akibat pandemi virus Corona (Covid-19) yang tak jelas kapan berakhirnya.
AHY bersama pengurus dan kader Partai Demokrat di seluruh Indonesia telah menunjukkan itu selama setahun terakhir,” kata Herzaky kepada Beritalima.com, Minggu (6/6) malam.
Menurut Herzaky, rakyat sudah jengah dengan pemimpin yang hanya sibuk berjanji. Hari ini bilang apa, kenyataannya lain lagi yang dilakukan. “Punya jabatan mentereng, bukannya membantu rakyat, malah bantuan buat rakyat dikorupsi. Punya tanggung jawab besar sebagai pejabat publik, tapi sibuknya malah di medsos. Luncurkan program ini itu, tapi tidak ada yang jalan di lapangan.”
Karena itu, rakyat memberikan apresiasi dan atensi luar biasa atas konsistensi dan kesungguhan AHY dan Demokrat membantu rakyat selama setahun terakhir.
Walau tak berada dalam pemerintahan bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat dan para kadernya melakukan kernya nyata buat rakyat seperti gerakan nasional lawan Corona, gerakan peduli dan berbagi. Setahun terakhir kader Partai Demokrat telah menyalurkan bantuan untuk rakyat lebih dari Rp 250 milyar.
Gerakan lainnya membantu rakyat dalam peningkatan ekonomi dan akses pendidikan, baik melalui intensifikasi lapangan kerja dengan gerakan nasional bina Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) maupun gerakan nasional wifi gratis untuk pendidikan.
“Partai Demokrat saat ini berkoalisi dengan rakyat. Dan, itu benar-benar diresapi dan dilaksanakan kader-kader kami di seluruh Indonesia. Gerakan-gerakan positif dari Partai Demokrat ini begitu diraskan rakyat manfaatnya,” kata Herzaky.
Karena itu, meski saat ini AHY dan Partai Demokrat belum memikirkan pilpres, pileg 2024, tapi nama AHY dan Partai Demokrat terus melejit dalam survei-survei akhir-akhir ini.
Soalnya, masyarakat yang melihat dan merasakan, manfaat kerja-kerja nyata AHY dan Partai Demokrat. Jadi, ketika ada survei, rakyat pun makin banyak yang menyebutkan nama Ketum AHY dan Partai Demokrat.
Bagaimanapun, pemilu masih jauh. Masih banyak yang bisa terjadi dalam tiga tahun ini. Karena itu, kepercayaan dari rakyat yang terus meningkat kepada AHY dan Partai Demokrat saat ini, merupakan tanggung jawab besar yang mesti kami jaga.
“Sebagai cambuk bagi kami untuk terus konsisten berjuang untuk rakyat, dan tidak berpuas diri dengan hasil survei itu. Rakyat sudah merasakan bagaimana Partai Demokrat berkuasa dua periode dibawah kepemimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat ini beliau merupakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat,” demikian Herzaky Mahendra Putra. (akhir)