Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Ketua Federasi Yongmoodo Indonesia didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono menyaksikan demonstrasi prajurit TNI bersama pelajar SMA pada pembukaan Eksibisi Yongmoodo Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XIX tahun 2016 di Lapangan Tenis Indoor Mohammad Toha Disjasad, Cimahi Bandung, Jawa Barat, Kamis (22/9/2016).
Pembukaan Eksibisi Yongmoodo pada pelaksanaan PON ke-XIX tahun 2016 yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat terlihat sangat meriah. Hal tersebut ditandai dengan adanya demonstrasi beladiri Yongmoodo oleh prajurit Kostrad dan siswa-siswi dari SMA Efarina Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang hadir dalam acara tersebut dibuat kagum oleh penampilan dari prajurit Kostrad dan siswa siswi SMA Efarina Simalungun Sumatera Utara. Seni beladiri yang mengandalkan ketepatan, kecepatan dan kekuatan dalam duel jarak dekat tersebut sangat digemari para generasi muda terutamanya pelajar SMA.
Dalam kesempatan tersebut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa, sejak didirikannya Federasi Yongmoodo Indonesia, seni beladiri asal Korea Selatan sudah memiliki kepengurusan di 34 Kontingen Provinsi. “Olahraga beladiri Yongmoodo sudah sangat memasyarakat, hal ini dapat dilihat dengan demonstrasi dari pelajar SMA Efarina Simalungun pada pembukaan Eksebisi Yongmoodo,” ujarnya.
Yongmoodo atau yang lebih dikenal dengan seni pertarungan jarak dekat ini, tak jarang membuat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Kasad Jenderal TNI Mulyono serta para pejabat TNI yang hadir berdecak kagum dan bertepuk tangan melihat kehebatan peserta Eksebisi Yongmoodo PON ke-XIX tahun 2016.
Lebih lanjut Ketua Federasi Yongmoodo Indonesia yang merangkap sebagai Panglima TNI mengatakan bahwa, Eksibisi Yongmoodo PON XIX tahun 2016 diikuti oleh 34 provinsi dengan total peserta 277 orang terdiri dari 221 putra dan 56 putri. “Pada Eksibisi ini total 48 medali (12 emas, 12 perak dan 24 perunggu) yang akan diperebutkan oleh para atlet putra dan putri dari 12 kelas yang dipertandingkan,” tuturnya.
Saat ini cabang beladiri Yongmoodo menurut Jenderal TNI Gatot Nurmantyo telah masuk menjadi salah satu cabang olahraga yang berada di bawah KONI. Beladiri ini merangkum beberapa jenis beladiri lainnya seperti Taekwondo, Karate dan Jujitsu, sehingga sejak itu Yongmoodo jadi seni beladiri wajib Angkatan Darat. “Beladiri Yongmoodo pertama kali diperkenalkan jelang HUT TNI tahun 2008 karena berawal dari kebutuhan TNI Angkatan Darat memeriahkan HUT TNI pada 2008 yang digelar di Surabaya,” tandasnya.