SURABAYA, beritalima.com – Berkebun jeruk adalah peluang bisnis yang menjanjikan. Contohnya Wayan Suparta, pekebun jeruk Kintamani di Bangli. Sejak 2009 hasil panen jeruknya luar biasa, berpenghasilan hingga Rp 300 juta dari 1,5 ha lahan jeruknya.
Kebun jeruknya sering jadi kunjungan studi tour sekolah/universitas atau komunitas tertentu, karena buahnya bagus.
Sejak menggunakan Plant Catalyst 2006, kebun jeruk yang berlokasi di Desa Tiga, Kecamatan Susud, Bangli, bisa dipanen sepanjang tahun terus-menerus tanpa henti.
Setiap tanaman jeruknya berbuah lebat, berukuran besar, serta memiliki kualitas super. Bagaimana bisa seperti itu, inilah tips dari Wayan Suparta.
Pertama, pupuk kandang dikomposkan dan disterilkan dengan disemprot rata Plant Catalyst 2006 (2,5 g/liter air), ditutup plasik selama 2 minggu sebelum digunakan.
Jika baru tanam, tiap lubang diisi 20 kg kompos + 100 gram NPK + 20 gram Plant Catalyst 2006.
Selanjutnya, tiap 3 bulan tambahkan 3–4 kg kompos + 50–500 g NPK per tanaman (mulai dosis terendah dinaikkan bertahap). Tanaman disemprot Plant Catalyst 2006 takaran 2,5 g/L air (0,25%) tiap 2 minggu sekali.
Pangkas cabang-cabang untuk pembentukan tanaman selama satu tahun, bunga dan buah dipotong agar terkonsentrasi pembentukan perakaran yang kuat dan cabang-cabang sebanyak mungkin.
Head of Product Marketing PT CNI, Chendra Tirto, mengatakan, dari mulai tanaman pangan, holtikultura sampai perkebunan seperti kebun jeruk ini, Plant Catalyst 2006 akan membantu meningkatkan hasil tanaman.
“Plant Catalyst 2006 mengandung unsur hara lengkap baik makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman agar tumbuh sehat, tahan dari hama penyakit dan fluktuasi cuaca. Sehingga, hasil panen melimpah, untung pun bertambah,” kata Chendra.
Menurutnya, ada 16 unsur yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Tiga unsur didapat dari udara (C, H, O), sementara 13 unsur lainnya diserap dari tanah yang meliputi 6 unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan 7 unsur hara mikro (Fe, Cl, Mn, Cu, Zn, B dan Mo).
“Bila terus menerus diserap oleh tanaman, ketersediaan unsur hara dalam tanah akan semakin berkurang. Itulah sebabnya diperlukan pemupukan agar pertumbuhan tanaman dapat maksimal,” ujar Chendra.
Plant Catalyst 2006 adalah pupuk pelengkap yang mengandung unsur hara lengkap (makro + mikro). Merupakan katalisator dan berperan dalam mengefektifkkan serta mengoptimalkan tanaman menyerap pupuk-pupuk utama dari dalam tanah dan dari pupuk dasar.
Mengapa harus menggunakan Plant Catalyst 2006, karena Unsur hara lengkap (makro + mikro). Melengkapi kebutuhan unsur hara tanaman yang tidak disediakan oleh pupuk dasar NPK.
Juga, tanaman lebih sehat dan lebih tahan terhadap serangan hama penyakit. Meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil tanaman (jumlah anakan, produksi, rendeman / kualitas).
Plant Catalyst 2006 ramah lingkungan (bio-degradable) dan hasil tanaman bebas dari unsur-unsur logam berat yang bersifat karsinogenik.
Sedangkan untuk tanaman palawija (padi, jagung, kedelai, singkong dan lain-lain), ini tipsnya, semprot 25 gram/10 liter air = 0,25%, tiap 2 minggu (mulai takaran terendah), dan tabur 1,5–3 kg/ha bersamaan pupuk dasar.
Tanaman Hias/Hortikultura/Sayuran (bunga-bungaan, cabai, tomat, kentang, bawang, kol, sawi, bayam, kangkung, dll), semprot 10-25 gram/10 liter air (0,1-0,25%) tiap 1-2 minggu (mulai takaran terendah), terus siram 25-50 gram/10 liter air (0,25-0,50%) tiap 1-2 minggu.
Tanaman Keras/Perkebunan/Buah (sawit, karet, kakao, kopi, dll), tabur 10-50 gram/pohon, tiap 3-6 bulan untuk tanaman menghasilkan/TM, semprot 10-25 gram/10 liter air (0,10-0,25%) untuk pembibitan/tanaman muda/TBM, dan husus karet TM semprot batang 50 gram/10 liter air.
Catatan, pupuk dasar NPK (Urea, SP-36, KCl, ZA, Pukan) tetap diberikan sesuai rekomendasi Dinas Pertanian. Waktu penyemprotan yang baik pagi hari sebelum pukul 09.30 atau sore setelah pukul 15.30. Khusus padi, jagung, dan timun, jangan menyemprot saat tanaman berbunga.(Ganefo)