Deni Prasetya Apresiasi Pemprov Jatim

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com|
Rencana beroperasinya pabrik limbah B3 di Mojokerto, menurut anggota DPRD provinsi Jatim Deni Prasetya SE memberikan solusi yang tepat bagi permasalahan pembuangan limbah beracun, dan juga yang menyangkut bengkaknya anggaran untuk biaya pembuangannya.

Anggota komisi D DPRD provinsi Jatim ini menegaskan, bahwa limbah beracun disamping sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat, biaya pembuangannya juga sangat besar. Karena itu, dengan dioperasikannya pabrik pengolahan limbah B3 ini, pihaknya memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi Jatim.

“Paling tidak nanti bisa mengarah central pembuangan limbah B3 dari rumah sakit milik pemerintah yang ada di Jawa Timur. Saya kira bukan hanya persiapan untuk melakukan pengolahan limbah B3 saja. Persiapan yang matang yang nantinya sangat dibutuhkan, seperti sirkulasi air dari yang bersih hingga air limbahnya. Juga dampak bau dan sampahnya bagi masyarakat setempat bagaimana,” sela Deni.

Deni berharap, pabrik limbah B3 tersebut benar-benar nantinya bisa bermanfaat dan beroperasi secara kontinyu.

“Tidak hanya begitu dibuka secara resmi operasional pengolahan limbah B3 ini, kemudian mangkrak, karena banyak contoh proyek pemerintah yang dibangun dengan biaya besar, mencapai puluhan miliar, kemudian tidak berfungsi apa-apa,” keluhnya.

Politisi senior partai Nasional Demokrat (NasDem) ini mengungkapkan bahwa pengolahan limbah B3 ini, tidak sekedar sebagai proyek, begitu acara resmi pembukaan dilakukan, kemudian mandek.

“Artinya ada langkah-langkah untuk persiapan yang matang, persiapan jangka panjangnya itu apa, kekurangan-kekurangannya apa, karena kebutuhan air juga yang menjadi salah satu bahan pokoknya. Sehingga tenis pengolahan limbah B3 ini bisa berjalan lancar sesuai yang kita harapkan,” sambungnya.

Kenapa Deni mempertanyakan kesempurnaan kesiapan pengolahan limbah B3 tersebut,
Karena pembuatan pabrik sendiri itu kan memakan biaya yang sangat besar, meskipun seandainya tidak ada target sebagai PAD (Penghasilan Asli Daerah), BEP saja sudah dianggap sangat bagus.

“Harapannya disamping untuk mengurangi pengeluaran biaya pembuangan limbah B3 dari rumah sakit milik pemerintah provinsi, sebenarnya bisa juga ada semacam kerjasama dengan rumah sakit swasta di wilayah Jatim ini, Jadi pabrik pengolahan limbah B3 ini juga bisa memberikan kontribusi keuangan sebagai PAD pemerintah provinsi Jatim,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com

Pos terkait