Akademisi, Penulis Populer, Aktivis, Politikus, Penyair, Pengusaha, Pembuat Film, Spiritualis dan Dermawan_
Oleh: Dr. Satrio Arismunandar
Apa yang dapat kita pelajari dari fenomena Denny JA?
Usia Denny JA 285 tahun. Demikianlah metafor untuk Denny JA. Usia sebenarnya di tahun 2020 adalah 57 tahun. Tapi karena di dalam dirinya ada lima pribadi, 5 dikali 57 tahun sama dengan 285 tahun.
Ada lima pribadi? Ya. Satu: Denny JA sebagai akademisi, dan penulis populer. Dua, Denny JA sebagai sastrawan dan pembuat film. Ketiga, Denny JA sebagai aktivis, konsultan politik dan politikus. Empat, Denny JA sebagai pengusaha. Lima, Denny JA sebagai spirituallis dan dermawan.
Dalam 20 tahun terakhir, Denny JA aktif bergerak di lima bidang sekaligus. Hebatnya di lima bidang itu, ia sampai ke puncak. Ia meletakkan tradisi baru.
Pertama, di dunia politik, Denny JA _founding father_ konsultan politik Indonesia. Ia mengawinkan politik praktis dan ilmu pengetahuan. Di dunia ini, ia membuat teori 10 P dalam marketing politik. Pakar lain menyebut ini _Denny JA’s Law of Political Marketing._
Dalam profesi ini, Ia membuat rekor kelas dunia. Ia menjadi konsultan politik pertama dalam sejarah dunia yang ikut memenangkan pemilu presiden empat kali berturut-turut (2004, 2009, 2014, 2019).
Di bidang ini, Ia mendapatkan penghargaan internasional TIME Magazine di tahun 2015, bersama Barack Obama hingga Justine Bieber. Ia memecahkan _Guiness World Record_ bidang pendidikan politik 2018. Juga dari Twitter Inc sebagai the _World Golden Tweet_ di 2009, nomor 2.
Kedua, di dunia sastra. Denny JA membawa tradisi baru puisi, yang disebutnya puisi esai. Ini gabungan puisi dan makalah ilmiah. Puisi _historical fiction_ yang bercatatan kaki. Kini penulis puisi esai meluas tak hanya di 34 provinsi Indonesia tapi ke juga Asia Tenggara.
Tak nanggung, di dunia ini Denny JA menciptakan kata baru yang kini masuk dalam kamus resmi bahasa Indonesia. Apa itu puisi esai? Kamus memberikan definisi sebagai genre dalam sastra (ragam sastra) berisi pesan moral dan sosial, dengan Catatan Kaki.
Denny pun di tahun 2020 mendapat penghargaan sastra tingkat Asean dan Malaysia.
Tiga, di dunia bisnis, usaha. Dari seorang aktivis kere di tahun 1980an, kini Denny menjelma menjadi pengusaha milyuner.
Usahanya meluas dari konsultan politik hingga kuliner, _convenience store,_ perumahan, hotel, perkebunan, hingga bisnis online.
Ia _self made millionaire._ Ia menjadi milyuner merangkak dari bawah, dari seorang kolumnis kere, merambah ke berbagai sektor.
Di dunia kuliner misalnya, restonya _Bunga Rampai_ mendapat penghargaan Adikarya 2019. Resto itu dianggap resto terbaik _fine dining_ Indonesia. Resto itu lima tahun berturut-turut mendapat kehormatan mewakili Asia menyediakan makanan bagi pemimpin dunia di World Economy Forum (2015-2019).
Empat di dunia akademis dan intelektual publik. Denny juga tetap sempat menulis di jurnal akademik internasional (_Peer Reviewed/Scholarly Journal_). Ia punya lembaga riset: LSI Denny JA.
Sebagai penulis, Denny sudah menulis 55 judul buku. Ia sangat produktif. Tak nanggung pula, ia menulis buku untuk tema yang beragam, mulai dari Politik, Ekonomi, Psikologi, Filsafat, Agama, Sastra hingga Film.
Beberapa bukunya bahkan dalam level menciptakan teori baru seperti untuk marketing politik, sastra dan spiritualitas.
Kelima, di dunia spiritualitas. Denny JA membawa angin segar mempopulerkan _spirituality of happiness,_ spiritualitas dengan narasi ilmu pengetahuan.
Tulis Denny, semua homo sapiens, apapun agama, asal negara, etnis, gender, pendidikan, status ekonomi, semua dapat hidup bermakna jika menerapkan _mindset_ dan _habit_ 3P + 2 S.
Yaitu memiliki _Personal Relationship_ yang hangat, _Positivity_ (sikap hidup positif), _Passion_ (bekerja dengan cinta), _Small Winning_ (menciptakan kemenangan kecil dalam hidupnya), dan _Spiritual Blue Diamond._
Melalui _Spiritual Blue Diamond,_ Denny mengambil inti sari ajaran banyak agama ditambah _stoic philosophy: Virtue_/ kebajikan, _power of giving_ dan _oneness_ (kesatuan manusia dan alam).
Kini buku spiritualitas Denny JA menjadi referensi sebuah training, yang sedang disusun untuk sosialisasi hidup bahagia plus meditasi.
–***–
Pertanyaannya: apa yang membuat Denny JA? Mengapa ia dapat mengerjakan lima bidang yang sangat berbeda? Dan lima bidang itu, ia sampai pada puncak?
Doktor filsafat dan teologi, Joas Adiprasetya, menyebut Denny JA memiliki _brainforest mind._ Ia mengutip seorang pakar Paula Prober yang meneliti banyak anak-anak yang jenius, dengan personality yang kompleks.
Saya mengamini Joas Adiprasetya, seorang pribadi yang mampu mengerjakan lima bidang sekaligus dan membuat prestasi gemilang di lima bidang itu pastilah seorang jenius.
Sudah hampir 40 tahun saya mengenal Denny JA, sejak masih mahasiswa. Di masa mahasiswa (saya kuliah di Jurusan Elektro FTUI), saya pernah menanggapi tulisan Denny di _Kompas_ pada 1980an. Itu adalah artikel pertama saya yang dimuat di rubrik opini Kompas. Ada sisi lain yang unik pada Denny JA.
Ia sangat tahan cercaan. Sangat tahan di_bully._ Kemampuan Denny mengontrol emosi memang sungguh luar biasa. Risiko menjadi figur yang menonjol memang harus siap dihantam kritik dan harus tahan mental. (Notes: Dengan menulis artikel tentang Denny ini, saya mungkin sekali juga akan jadi sasaran _bully_ dan cercaan dari sejumlah kalangan. Itu sudah risiko saya).
Bagi Denny, pujian dan hujatan sama indahnya. Saya menyaksikan sendiri, bahkan kepada seseorang yang sangat menyerangnya di publik, Denny tetap baik dan menolong. Secara pribadi, Denny banyak membantu teman-teman aktivis, bahkan sekalipun berbeda pandangan politik dan afiliasi politik dengan dirinya.
Lebih dari sekedar memiliki _brainforest mind,_ Denny sudah kokoh dengan filsafat hidup yang membuatnya seolah meletakkan hati di puncak gunung. Peristiwa sosial, peristiwa pribadi, hanya diletakkanya di lereng gunung, yang tak mengganggu hatinya, spiritnya.
Dalam sejarah intelektual dan aktivis di Indonesia, Denny JA akan dikenang sebagai potret intelektual paling lengkap, paling kaya dimensi. Ia menggabungkan ketinggian pengetahuan, kedalaman spiritualitas, dan kelihaian seorang entrepreneur.
Kembali pada pertanyaan awal: Apa yang dapat kita pelajari dari fenomena Denny JA?
Hidup ini memang misteri. Kita mempelajari hidup ini seperti lotre. Alam semesta seperti mengocok-ngocok lotre. Lalu keluarlah secara acak di satu tempat, di satu waktu, pribadi yang _gifted,_ dengan multi talenta.*