KUPANG, beritalima.com – Deputi Gubernur BI Juda Agung mengukuhkan Agus Sistyo Widjajati sebagai Kepala BI Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggantikan S. Dony H. Heatubun, yang sudah memasuki purna tugas.
Pengukuhan tersebut berlangsung di lantai 3 Gedung Kantor BI NTT, Rabu (7/2). Acara pengukuhan itu dihadiri Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, Ketua DPRD NTT Emelia Nomleni, Direktur Bank NTT Alexander Riwu Kaho, serta undangan lainnya.
Penjabat Gubernur NTT Ayodhia Kalake, dalam sambutannya menyampaikan, profisiat kepada Agus Sistyo Widjajati selaku Kepala Perwakilan BI NTT yang mulai menjalankan tugas secara resmi sejak Januari 2024 lalu.
“Saya berharap bapak Agus Sistyo Widjajati mampu membawa BI Perwakilan NTT semakin lebih baik lagi dan tetap menjaga stabilitas perekonomian di tengah tantangan global dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Dalam mensejahterahkan Masyarakat Nusa Tenggara Timur”, kata Ayodhia Kalake.
Dikatakan Ayodhia Kalake, berdasarkan rilis BPS pada 5 Februari 2024 pertumbuhan ekonomi NTT triwulan IV-2023 sebesar 4,14 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022 year-on-year (YoY). Secara keseluruhan perekonomian NTT tumbuh sebesar 3,52% kumulatif to kumulatif pada tahun 2023.
Struktur Ekonomi NTT pada tahun 2023 masih didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan kontribusi sebesar 29,32 persen.
Sedangkan dari sisi pengeluaran masih didominasi Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yaitu sebesar 67,48 persen.
Sementara itu, inflasi gabungan 5 kota IHK (tambahan Kabupaten TTS dan Ngada) di Provinsi NTT per Januari 2024 tercatat sebesar 2,70% YoY, sedikit di atas rata-rata nasional akan tetapi masih tetap berada dalam rentang sasaran inflasi nasional 2,5±1% (yoy).
“Saya berharap Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota se-NTT terus melakukan upaya 4K yaitu ketersediaan stok, kelancaran distribusi, keterjangkauan harga dan komunikasi yang efektif untuk memastikan ketersediaan barang-barang kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang terjangkau”, ujarnya.
Sementara itu, Deputi Gubernur BI, Juda Agung mengatakan, pergantian pimpinan di Bank Indonesia merupakan bagian dari implementasi transformasi organisasi dan sumber daya manusia guna memperkuat efektivitas pelaksanaan tugas Bank Indonesia sebagaimana diamanatkan undang-undang.
“Dengan mempertimbangkan upaya efektivitas pelaksanaan tugas tersebut Dewan Gubernur Bank Indonesia menilai bahwa Agus Sulistyo Widjajati merupakan pilihan terbaik saat ini untuk memimpin Bank Indonesia di NTT,” kata Deputi Gubernur BI Juda.
Menurut Juda Agung, pemimpin Bank Indonesia di daerah adalah tugas yang sangat penting dalam mengawal kebijakan moneter dan stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Sebab pemimpin lembaga ini bukan tugas yang ringan namun saya yakin kepala yang baru memiliki kualitas, komitmen dan visi yang diperlukan dalam mengemban amanah ini,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan pemimpin yang baru harus terus memperkuat peran diri di NTT.
Oleh karena itu, kami ingin memberikan tiga pesan utama kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT yang baru.
Pertama, kerja keras dan lanjutkan program-program yang telah dilaksanakan pimpinan sebelumnya.
“Sebagai strategi advisor terus lakukan kajian untuk mencari sumber-sumber baru di Provinsi NTT sehingga ekonomi dapat tumbuh dengan baik,” katanya.
Ia menyebut hal itu perlu dilakukan karena itu tugas bersama untuk mencari sumber-sumber pertumbuhan baru di NTT.
“Tugas utama dalam mengendalikan inflasi, perlu dilakukan dengan baik. Tahun lalu, Provinsi NTT memperoleh juara I TIPD di Indonesia bagian timur. Bahkan beberapa kota seperti Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Sabu Raijua dan Nagekeo juga menyabet gelar tertinggi untuk TPID. Jadi ini perlu dipertahankan, memang ini tugas yang berat untuk mempertahankan daripada meraih. Oleh karena itu terus lakukan inovasi, tanpa inovasi sulit mempertahankan juara tersebut,” jelas Juda.
Kedua, tahun 2023 lalu, lanjut Juda, banyak program inovasi yang sangat baik dalam pengendalian inflasi. Termasuk, aplikasi yang didesain memprediksi curah hujan sehingga dapat membantu pengendalian inflasi.
“Digitalisasi banyak program yang telah dijalankan seperti QRIS untuk mendorong penggunaannya di Provinsi NTT. Di masa kepemimpinan yang baru kami mendorong inovasi tidak terhenti, terus mengeluarkan ide baru dalam membantu ekonomi di provinsi NTT,” tukasnya.
Ketiga, jagalah dan perkuat sinergi. Kami yakin pencapaian yang telah diraih Provinsi NTT adalah buah dari sinergi yang terjalin dengan baik bersama Pemerintah Provinsi NTT.
“Tentunya tidak hanya Pemprov NTT melainkan bersama Pemerintah Kabupaten/kota,” imbuh Deputi Gubernur BI ini.
Kedepannya, dirinya berharap kerjasama tentu saja harus dipertahankan dan jauh lebih baik dibawah kepemimpinan.
“Sebagai pemimpin baru tidak hanya menjadi pimpinan di Bank Indonesia tetapi menjadi harapan untuk banyak orang agar BI hadir dan semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat NTT. Jadilah teladan, inspirasi dan agen transformasi,” tutupnya. (L. Ng. Mbuhang)