Bangkalan, beritalima.com
Terjawab sudah terkait Tempat Pembuangan Sampah Akhir Sementara ( TPAS) di Pemkab Bangkalan, Desa Bunajih Kecamatan Labang Bangkalan, semenjak di tolaknya oleh masyarakat Buluh kecamatan Socah, karna dinilai menimbulkan bau yang tidak sedap dan pengelolaan yang baik.
Dalam sosialisasi hari ini ( 9/4) yang bertepatan dengan awal Bulan Sa’ban, sudah ada titik terang atas pembuangan sampah akhir Sementara (TPAS).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), memberikan penjelasan dan penanganan atas Sampah Rumah tangga ini, Drs, H. Hadari, MM mengatakan,” kami atas nama Pemkab Bangkalan dan Masyarakat Bangkalan pada umumnya, berterimakasih atas bersedianya Masyarakat Bunajih Kecamatan Labang dan Desa Soket Laok Kecamatan Tragah, menjadi TPAS, juga kepada jajaran Muspika yang hadir di kesempatan ini, dan kepada masyarakat yang memiliki lahan, lebih – lebih seluruh tokoh masyarakat juga Ulama’ di Kecamatan Labang dan Tragah, kami juga akan mengadakan kajian sementara ini , kami akan membagi 3 tempat TPAS, Utara, Selatan dan timur , penlok TPAS yang akan menjadikan TPA Definitif, sementara masih kami godok dengan strakholder Pemkab Bangkalan , ” dalam sambutanya di dekat Lokasi TPAS.
Dalam sistim Pengelolaan, yang selama ini menjadi problem, Drs. H.Hadari, MM menambahkan,” jangan kawatir kami sudah siapkan sistem pengelolaan yang baik , kami datangkan alat yang ramah lingkungan dan mulai dari start Tempat Pembuangan Sementara (TPS) tingkat kecamatan, kami sudah lakukan penyemprotan supaya tidak timbul bau dan kami sudah memperkerjakan orang untuk memilih sampah yang punya nilai ekonomis, dan paling tidak di TPS akan segera mungkin petugas mengangkut ke TPAS Bunajih, dan kami akan memberikan kompensasi terhadap penduduk disekitar TPAS ,” tutup mantan kadis Inspektorat Bangkalan itu, pada awak media ( 9/ 4).
Salah satu perwakilan Warga Soket Laok, Mat Lazim, mengatakan,” jika penerapan seperti itu kami terima adanya TPAS di dekat lokasi penduduk ini, kami berharap kompensasi itu juga harus di berikan pada masing – masing Kepala Keluarga ( KK) terdampak, tuturnya.
Disinggung terkait KK yang terdampak, Mat Lazim, menyampaikan , itu hanya belasan KK saja, tidak banyak kok, ini yang hadir semua Masyrakat yang langsung terdampak,” jawabnya.
Begitu juga apa yang dikatakan, perwakilan masyarakat kecamatan Labang, Bang Joe, membenarkan hal itu, kami juga sepakat dan menerima bersama masyarakat Sukolilo kecamatan Labang, timpal Bang Joe.
Tokoh Ulama’ yang turut hadir dalam acara itu menyetujui TPAS di Dusun Bunaji sebagai TPAS, KH, Khoir Siraj, S.Ag mengatakan,” jika masyarakat pada menerima, kami pun akan mendukung hal ini, karna setelah saya melihat langsung ke TPAS itu hanya sampah dari Rumah Tangga, bukan sampah medis, atau B3 (Bahan Beracun,red ) semoga saja di TPAS ini ada sistem Pengelolaan yang baik, jangan sampai terjadi seperti di Wilayah Surabaya, air sumur berubah warna, karna Air sumur di daerah TPAS ini Air komsumsi, ini juga perlu adanya kajian dan analisa kedepan,” terang pimpinan Ponpes Paserean ini ( 9/4).
Muspika kecamatan Labang, senang dalam hal ini, Camat Labang mengatakan,” kami hanya mengikuti apa yang di perintahkan pimpinan, jika TPAS ini ditunjuk di Dusun Bunajih Sukolilo Labang, sesuai kesepakatan perangkat Desa dan warga, kami senang dan bisa membantu pemkab yang selama ini menjadi problem,” terang Camat Fahrozi. Z
Disinggung terkait adanya penolakan dan laporan Masyarakat terkait adanya TPAS, Kapolsek Labang, AKP. Sugimin,mengatakan,”selama ini belum ada, masih kondusif,” tegasnya.
Daramil 0829 Labang, Kapt.inf. M. Nurhamzah, selaras apa yang di katakan Kapolsek Labang, Sementara ini di wilayah Labang masih aman dan kondisif, tidak ada pro dan kontra, masih stabil, terang M. Nurhamzah.
Dalam pantauan media ini, partisipasi Ketua Majelis Kearifan Lokal sangat berperan, untuk menciptakan kondusif di tengah – tengah warga Kecamatan Labang terkait TPAS dan akan menjadi jembatan utama terkait TPA Definitif. (AH.Manggar).
