KEDIRI, beritalima.com | Kota Kediri pada Desember 2019 mengalami inflasi sebesar 0,47 persen. Penyumbang terbesar inflasi adalah telur ayam ras, bawang merah, rokok filter, dan ayam goreng. Kemudian tahu mentah, minyak goreng, pisang, jeruk, nangka, hingga kelapa.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Agung Puji Raharjo menilai inflasi Kota Kediri dipengaruhi oleh kenaikan dan penurunan indeks harga konsumen dari beberapa kelompok pengeluaran. “Kelompok bahan makanan jadi naik sebesar 1,65 persen,” ujar Agung saat dikonfirmasi Media, Senin (6/1).
Bawang merah menjadi penyebab inflasi karena selama Desember, terjadi kenaikan harga. Saat ini harga bawang merah mencapai Rp 34 ribu per kilogram. Dengan adanya kenaikan pasar, salah satunya dikarenakan tingginya permintaan pasar.
Sementara itu, untuk komoditas yang memberikan tekanan terbesar adalah daging ayam, apel, melon, salak, anggur, lele, cabai merah, kangkung, emas perhiasan, dan kentang. Karena hal tersebut, terjadinya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 131,02 pada bulan November menjadi 131,63 pada bulan Desember 2019.
Tidak hanya bahan makanan jadi yang mengalami kenaikan, namun juga terdapat pada beberapa kelompok lain. Untuk kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik sebesar 0,02 persen.
Bukan itu saja kata dia, kelompok kesehatan juga mengalami kenaikan sebesar 0,13 persen. “Kelompok sandang mengalami penurunan sebesar 0,13 persen,” imbuhnya. Sementara inflasi bulan Januari 2020, yang perlu diwaspadai adalah harga ayam ras dan cabai merah. Dimana pada bulan Desember 2019, dua bahan makanan memberi tekanan terhadap inflasi.
Seperti diketahui, di Jatim, Kota Kediri menyumbangkan inflasi tertinggi ketiga. Yang menjadi penyumbang inflasi pertama adalah Surabaya 0,60 dan inflasi terendah terjadi di Probolinggo sebesar 0,28 persen. (Ryo/p)