Destinasi Kebanggaan Perhutani De Djawatan Diduga Jadi Ajang Judi Kartu Capsa, Warga Desak Direksi Perhutani Bertindak

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Nama harum destinasi De Djawatan, di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, kini jadi tercoreng. Lantaran pada Sabtu, 8 Agustus 2020 lalu, tempat wisata dibawah naungan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan ini menjadi sasaran penggerebekan Tim Satreskrim Polresta Banyuwangi.

Penyebabnya disitu telah dijadikan ajang dugaan perjudian kartu remi yang dilakukan oleh 4 orang karyawan Perhutani sendiri. Yakni, Hari, Wakil Administratur (ADM) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, dan sopirnya WD. Bagus, staf Tata Usaha (TU) BKPH Curahjati, yang juga pengelola destinasi De Djawatan serta NRD, anggota Polhutmob.

Bacaan Lainnya

Tak tanggung-tanggung, tempat aksi terindikasi judi tersebut adalah ruang Polhutmob, didalam area destinasi kebanggaan BUMN Perhutani.

Dari sumber terpercaya, saat digerebek, 4 karyawan Perhutani tersebut sedang asyik bermain kartu. Dengan posisi duduk Hari, si Waka ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan berhadapan dengan Bagus, staf Tata Usaha (TU) BKPH Curahjati, yang juga pengelola destinasi De Djawatan. Sedang WD, duduk berhadapan dengan NRD, sang anggota Polhutmob.

“Disitu juga ada 40 an buah kecik (benda pengganti taruhan) dan uang sebanyak Rp 4 juta,” ucap O, warga sekitar destinasi De Djawatan, Senin (31/8/2020).

Permainan kartu yang mereka, lanjutnya, jenis Capsa. Usai digerebek, 4 karyawan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan tersebut juga langsung digelandang ke Mapolresta Banyuwangi. Mereka menjalani pemeriksaan mulai Minggu (9/8/2020) dini hari, hingga Minggu sore.

Setelah itu, entah bagaimana ceritanya. Bagai sulap. Bim sala bim, 4 karyawan Perhutani tersebut tidak cukup bukti untuk disebut sedang melakukan aksi perjudian.

Anehnya, kenyataan tidak cukup bukti tersebut baru mencuat setelah 4 karyawan Perhutani digelandang dan menjalani pemeriksaan dalam waktu yang panjang.

Penjelasan ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Nur Budi Susetya, atas kasus dugaan perjudian 4 karyawan Perhutani diruang Polhutmob diarea destinasi De Djawatan, di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, ini juga menyimpan aroma kejanggalan. Dia menyebut bahwa yang dilakukan 4 orang bawahanya hanya bermain kartu biasa. Sekedar hiburan untuk menunggu waktu patroli pada dini hari.

Hari, si Waka ADM Perhutani KPH Banyuwangi Selatan dan sopirnya WD, serta NRD, yang anggota Polhutmob, memang mengemban tugas patroli. Tapi bagaimana dengan Bagus, yang menjabat sebagai staf Tata Usaha (TU) BKPH Curahjati?.

“Sesuai hasil pemeriksaan kepolisian, mereka tidak terbukti berjudi, hanya bermain kartu sambil menunggu waktu patroli,” dalih Nur Budi Susetya pada wartawan.

Atas kejadian ini, masyarakat Banyuwangi, khususnya yang berdomisili disekitar destinasi De Djawatan, di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, berharap ada ketegasan dari Kepala Divre Perhutani Jawa Timur dan Direksi Perhutani. Warga yang mengetahui adanya penggerebekan Tim Satreskrim Polresta Banyuwangi, dalam kasus dugaan judi diruang kantor Polhutmob diarea De Djawatan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, sangat prihatin dengan kenyataan yang terjadi. Yang mana 4 karyawan Perhutani yang telah digerebek dan digelandang ke Mapolresta Banyuwangi, hingga kini tetap melenggang. Bak kebal hukum, tak ada kabar sanksi internal yang dijatuhkan.

“Katanya saat ini BUMN sedang bersih-bersih, tapi kok gak ada tindakan apa-apa ya?,” celetuk warga. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait