Jakarta, beritalima.com| – Lima destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) yang telah ditetapkan Pemerintah, yakni Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Jateng dan Daerah istimewa Yogyakarta), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Mandalika (Nusa Tenggara Barat) dan Likupang (Sulawesi Utara), alami kenaikan kunjungan wisatawan.
Dalam keterangan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dari data Biro Pusat Statistik periode Januari-Juli 2024 untuk perjalanan wisatawan ke Danau Toba, naik sebesar 44,97% disbanding periode sama di 2023.
Di Yogyakarta, pada Januari-Juli 2024, naik 19% disbanding waktu sama di 2023. Di Lombok, NTB pada Januari-Juli 2024 ikut naik 11.88% dibandingkan tahun lalu. Di Sulut, juga naik 57,45% pada Januari-Juli 2024 dibandingkan periode serupa di 2023. Terakhir untuk Labuan Bajo, naik 54,28 persen pada Januari-Juli 2024 dibandingkan waktu yang sama di 2023.
Jadi, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) pada Juli 2024 mencapai 77,24 juta, naik 4,83 persen, disbanding waktu yang sama tahun lalu. Khusus untuk tiga DPSP (Danau Toba, Borobudur dan Labuan Bajo). Kemenparekraf telah membentu badan otorita pariwisata guna pengembangannya. Sementara di Mandalika dan Likupang, berbentuyk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata.
Kemenparekraf mendukung pembangunan lima DPSP sesuai dengan regulasi, dalam hal ini Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional/RPJMN dan Rencana Induk Destinasi Pariwisata Nasional/RIDPN (Lombok-Gili-Tramena dan Manado-Likupang). Kolaborasi pentahelix terus dilakukan dengan pemda, swasta, BUMN dan masyarakat agar berkelanjutan dan berdaya saing.
Sejumlah program unggulan dari Kemenparekraf terus ditingkatkan, seperti pengembangan desa wisata, yang berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk KEK Pariwisata, salah satu programnya bertujuan ktor pariwisata secara lebih terintegrasi dan berkelanjutan.
Konsep KEK Pariwisata dirancang sebagai kawasan dengan fasilitas dan insentif khusus yang menarik investasi, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk mengembangkan berbagai kegiatan pariwisata. Seperti di DPSP Likupang, fokus pada pengembangan wisata bahari, budaya, dan MICE (Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions). Sedangkan KEK Mandalika, pada pengembangan wisata pantai, sirkuit balap, dan MICE.
Di Likupang akan tetap didukung sesuai dengan kebijakan pemerintahan yang baru serta tidak lepas dari intervensi daerah itu sendiri. Di Sulut ada PT Minahasa Permai Resort Development yang membantu pengembangan pariwisata dengan konsep regenerative tourism di Likupang.
Di Lombok sudah ada Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dengan nama The Mandalika sebagai BUMN pengembang kawasan pariwisata. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai perusahaan member InJourney Group fokus mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika atau The Mandalika dengan tema destinasi utama wisata olaahraga di Indonesia.
Jurnalis: Abri/Rendy