Deteksi Dini Kanker Sebagai Upaya Promotif Prefentif Dalam Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com, Kanker alat reproduksi menempati urutan tertinggi diantara perempuan di Indonesia. Kanker leher rahim adalah kanker yang menempati urutan pertama paling sering dijumpai di Indonesia (42% dari perempuan) dan satu perempuan meninggal/jam akibat kanker leher rahim.
Demikian siaran pers Humas BKKN Pusat yang diterima media ini, Jumat (29/9) siang. Pencanangan Gerakan Promotif, Preventif Pemeriksaan IVA/Papsmear Serentak di Seluruh Indonesia oleh BPJS Kesehatan bekerja sama dengan OASE Kabinet Kerja Kementrian Kesehatan dan BKKBN.
Kanker leher rahim atau dikenal juga dengan kanker servix merupakan penyakit yang memiliki jumlah kasus tertinggi kedua setelah kanker payudara. World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa jumlah penyandang kanker leher rahim bertambah sekitar 500.000 orang setiap tahunnya di seluruh Dunia. Berdasarkan data International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, disebutkan bahwa jumlah kematian akibat kanker leher Rahim mencapai 85% dari seluruh kematian di Dunia akibat kanker. Di Indonesia sendiri, data Yayasan Kanker Indonesia (YKI) menyebutkan bahwa kanker leher Rahim menempati 34.4% dari keseluruhan kanker pada perempuan Indonesia.
Dari seluruh kasus yang ditemukan, hampir 70% kasus diketahui saat telah berada dalam stadium lanjut. Deteksi dini kanker leher rahim dapat dilakukan dengan Pemeriksaan IVA/Papsmear.
Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga tidak hanya diarahkan untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk tapi juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia yang salah satunya melalui pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, termasuk di dalamnya kesehatan reproduksi.
BKKBN melalui Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga telah menetapkan kebijakan Keluarga Berencana yang dilaksanakan untuk membantu calon atau pasangan suami istri dalam mengambil keputusan dan mewujudkan hak reproduksi secara bertanggung jawab tentang usia ideal perkawinan, usia ideal untuk melahirkan, jumlah ideal anak, jarak ideal kelahiran anak, dan promosi dan konseling kesehatan reproduksi.
Salah satu kebijakan dalam kegiatan promosi dan konseling kesehatan reproduksi adalah penguatan akses dan kualitas informasi bagi pasangan suami-isteri tentang deteksi dini kanker alat reproduksi melalui kegiatan Promosi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Pencegahan Kanker Alat Reproduksi.
Kegiatan Pencanangan Gerakan Promotif Preventif dengan Pemeriksaan IVA/Pap Smear Serentak di Seluruh Indonesia merupakan kegiatan yang sangat strategis sebagai upaya penggerakan, sosialisasi, promosi dan konseling kesehatan reproduksi, (penggerakan, sosialisasi, promosi dan konseling) yang dapat dilakukan tenaga medis, pengelola program KB dan para kader PKK untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya deteksi dini kanker.
Kegiatan ini merupakan kerjasama BPJS dengan OASE Kabinet Kerja, Kementerian Kesehatan RI, dan BKKBN yang bertujuan untuk mencegah peningkatan angka kesakitan kanker leher rahim pada wanita Indonesia melalui skrining deteksi dini kanker leher rahim dengan metode pemeriksaan Inspeksi Visual Asetat (IVA) dan Pap Smear.
Kepala BKKBN menginstruksikan kepada para kepala perwakilan BKKBN Provinsi untuk menindaklanjuti kegiatan ini, sebagai program yang harus dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas BPJS Kesehatan dan bekerjasama dengan semua sektor yang terkait khususnya Tim Penggerak PKK. Segera memonitor kegiatan program ini, Sebagai upaya meningkatkan kesehatan reproduksiĀ  pada semua perempuan di Indonesia.
Pencanangan Pemeriksaan IVA-Pap Smear secara serentak di seluruh Indonesia ini melibatkan 37.275 wanita, dimana 27.000 Peserta akan menjalani Pemeriksaan IVA, dan 10.275 Peserta menjalani Pemeriksaan Pap Smear. Terdapat 1.558 titik layanan pemeriksaan IVA dan Pap Smear yang tersebar di seluruh Indonesia, yang dapat diakses oleh Peserta JKN-KIS secara serentak pada hari ini.
Kegiatan yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia ini dicatat dalam Rekor MURI sebagai gerakan pemeriksaan IVA-Pap Smear serentak dengan jumlah peserta terbanyak. Peningkatan cakupan skrining deteksi dini kanker leher rahim melalui pemeriksaan IVA-Pap Smear yang dilakukan hari ini diharapkan dapat mencegah peningkatan angka kesakitan leher rahim di masa mendatang. (Ang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *