Dewan Jatim Himbau Agar SPAM Umbulan Jaga Debit Air Stabil

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com|
Anggota DPRD provinsi Jatim dari Komisi D, Abdul Halim menyampaikan bahwa adanya berbagai bencana banjir disaat musim penghujan, harusnya menjadi pembelajaran bagi masyarakat Jatim, utamanya para pejabat terkait. Dengan adanya musibah tersebut, menyiratkan bahwa masih banyak permasalahan yang harus diselesaikan.

Halim menyebut bahwa ada aliran sungai yang menjadi hulu, namun kita ini kan cenderung melupakan, lanjut Halim, Daerah aliran sungai Rejoso yang di tempat itu ada sumber mata air yang namanya Umbulan, yang disebut sebagai System Penyediaan Air Minum (SPAM) . “Sumber mata air Umbulan ini kan awal berdiri itu jumlah debit airnya itu 6000 kubik per detik. Nah sekarang ini sudah menyusut menjadi 4000 kubik per detik. Padahal mata air Umbulan itu kan sumbernya itu ada di gunung Tengger Bromo,”terang Halim.

“Sekarang ini kan banyak aktivitas Perumahan, pertambangan. Lalu kemudian perkebunan dan pertanian. Nah kemudian dengan adanya aktivitas ini maka tentu berakibat kepada jumlah Debit air yang dikeluarkan. Mata Air umbulan ini kan bukan hanya untuk wilayah Pasuruan saja, tetapi kemudian ini mengalir sampai ke Sidoarjo Surabaya Gresik,”jelas Halim.

Halim mengakui bahwa kualitas SPAM Umbulan airnya luar biasa bagus dan bahkan langsung bisa dikonsumsi,”Sekarang harus ada langkah antisipasi mengingat SPAM Umbulan merupakan aset yang harus terus dipertahankan. Bercermin dari Jakarta itu kan bulunya di Bogor dan luar biasa parah sehingga berakibat pada tidak ada infiltrasi terhadap air di Jakarta. Maka kemudian mengakibatkan musibah banjir,”urai Halim.

“Itu kan harus ada langkah-langkah strategis yang kemudian dilakukan oleh pemerintah provinsi Jatim. Kita ini kan memang berada di tengah kepanjangan tangan pemerintah pusat, sementara yang memiliki lahan itu ada pada Pasuruan. Tapi kan kita harus sadari bahwa sumber air Umbulan itu betul-betul menjadi kebutuhan masyarakat Surabaya,”tegas Halim.

Menurut Halim ada 5 kabupaten kota yang melewati saluran pipa sumber air Umbulan. Dan yang dapat dicapai oleh sumber air Umbulan.”Menurut saya Debit air yang tinggal 4000 kubik per detik ini yang kemudian paling tidak bisa dipertahankan. Nah ini yang perlu Ada kajian yang harus dilakukan oleh pemerintah provinsi Jawa Timur Dalam rangka untuk sekarang ini sudah apa infrastrukturnya. Kan jaringan pipa sudah dipasang sejak zaman Belanda. Pipa itu sudah masuk Surabaya, letaknya di Gunungsari sana,”ungkap Halim.

Penampungan air tersebut karena kemudian ada faktor alam, sehingga belum maksimal distribusinya,” Kalau sekarang kita menggunakan teknologi ya kan. Kalau dulu kan mengalir dengan menggunakan metode yang konvensional, dialirkan secara seri ke penampungan. Pengaliran ke daerah-daerah itu sudah menggunakan teknologi tidak konvensional seperti zaman Belanda dulu,”tutur Halim.

Halim menyebutkan bahwa sumber air Umbulan sekarang luar biasa susutnya ada sekitar 2000 kubik per detik. Itu kan artinya dari 6.000 dulu awal ditemukan, sekarang menjadi 4.000 per detik. Nah kalau ini kemudian dibiarkan secara terus-menerus tidak menutup kemungkinan ini akan terus menurun debitnya. Oleh karenanya pemerintah provinsi Jatim harus mengambil langkah-langkah strategis dalam rangka untuk menjaga Debit air yang ada di sumber air Umbulan ini.

Memang kalau di hubungkan dengan daerah aliran Bengawan Solo, kemudian Brantas, memang tidak signifikan.”Ini banyak orang tidak paham. Kalau bicara Bengawan Solo, tahu sendiri lingkar di Jawa Tengah kan begitu, kemudian berantas juga demikian, mulai dari Malang itu terus muter-muter kan begitu. Tetapi yang harus kita betul-betul sadari bahwa di dalam aliran sungai Rejoso ini ada mata air umbulan yang kemudian itu menjadi kebutuhan mendasar bagi masyarakat khususnya 5 kabupaten kota Pasuruan kabupaten kota lalu Gresik ke Sidoarjo dan Surabaya.(yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *