Dewan Masjid Jatim Dukung Penggunaan QRIS di Rumah Ibadah

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah tidak dapat dijalankan secara parsial. Sektor keuangan tidak dapat berkembang optimal tanpa pertumbuhan yang baik di sektor riil ekonomi.

Kerjasama yang erat antar institusi semakin dibutuhkan dalam menjalankan strategi dan program sehingga lebih efektif. Karena itu, cetak biru strategi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dibangun dalam 3 pilar, salah satunya melalui penguatan ekonomi syariah termasuk dalam hal pengelolaan dana sosial.

Untuk mendukung upaya tersebut, Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur bekerjasama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Timur memperkenalkan kebijakan QRIS untuk mendorong pengelolaan dana sosial pada rumah ibadah, Selasa (10/3/2020).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, mengatakan, QRIS hadir dalam rangka Gerakan Melawan Ke Mubaziran dalam ekonomi syariah. “Berapa pun adanya uang Anda, uang itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujarnya.

“Penggunaan QRIS juga memperluas kesempatan bagi masyarakat menyalurkan zakat, infaq, shadaqah, sumbangan sosial lainnya ke tempat ibadah dan lembaga sosial dengan cara non tunai,” lanjut Difi.

“Penyaluran dana sosial secara non tunai seperti QRIS sangat membantu pengurus dalam mencatat, mengelola, dan pertanggungjawaban sumbangan dari masyarakat,” imbuhnya.

Difi berharap implementasi QR Code – yang telah medapatkan rekor MURI tentang gerakan elektronifikasi rumah ibadah dengan melibatkan 14 bank dan 1.589 rumah ibadah di Jawa Timur ini – dapat disempurnakan untuk mempermudah pengguna platform QR dalam melakukan sedekah.

Menyambut baik kebijakan Bank Indonesia tersebut, KH.Muhammad Roziqi menyampaikan, dengan adanya elektronifikasi rumah ibadah telah membantu pengurus masjid dalam mengelola ZISWAF yang selama ini masih dilakukan secara tradisional.

“Dengan adanya elektronfikasi ini sangat mendorong efisiensi dalam mengelola ZISWAF serta dapat mendorong pendapatan ZISWAF yang lebih banyak lagi,” ujar Roziqi.

“Dengan adanya sosialisasi QRIS ini kami mendukung penuh kebijakan Bank Indonesia dan mengimplementasikan pada rumah ibadah masing-masing,” tandas Ketua Pengurus Wilayah (PW) DMI Jawa Timur ini.

Deputi Perwakilan Bank Indonesia Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Imam Subarkah, mengatakan, dengan adanya QRIS dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan pembayaran ritel non-tunai yang inklusif, khususnya untuk sektor usaha mikro dan kecil termasuk pengelolaan dana sosial.

“Kehadiran QRIS diharapkan dapat mengakselerasi berbagai program terkait dengan keuangan inklusif, less cash society dan kolaborasi antara fintech dengan perbankan,” tandas Imam.

Ia menambahkan, ketersediaan infrastruktur pendukung berupa Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) dapat memfasilitasi interkoneksi dan interoperabilitas instrumen pembayaran menjadi modal besar bagi pengembangan QRIS di Indonesia. (Ganefo)

Teks Foto: Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Difi Ahmad Johansyah, saat mensosialisasikan QRIS di Masjid Al Akbar Surabaya, Selasa (10/3/2020).

beritalima.com

Pos terkait