PADANG,beritaLima.com – Wakil Ketua DPRD Padang bersyukur atas kembalinya penghargaan Adipura ke Kota Padang dan menjadi kado yang bertepatan pada HUT Ke 348 Kota Padang.
“Atas nama DPRD Kota Padang kami mengucapkan terima kasih kepada Pemko Padang di bawah kepemimpinan Walikota Padang H.Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Walikota Padang H Emzalmi atas berhasilnya membawa Kembali Piala Adipura untuk kota ini yang telah hilang semenjak tahun 2009,” kata Wahyu, Jumat (4/8/2017).
Menurutnya, kembalinya Piala Adipura merupakan wujud kebersamaan dan saling bahu membahu seluruh masyarakat Kota Padang baik Forkopimda, Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Kepemudaan, Karang Taruna, Ninik Mamak, alim ulama, cadiak pandai, PKK, PAUD dan majlis ta’lim di bawah Koordinasi Kepala Dinas Lingkungan Hidup bersama relawan- relawan kebersihan Kota Padang. Juga keseriusan camat, lurah, LPM se Kota Padang dan lainnya.
Hebatnya, 6 Piala Adiwiyata Mandiri kebersihan di lingkungan sekolah dapat juga diraih dan satu- satunya di Indonesia sekolah di bawah Kementerian Agama yang mendapatkan Piala Adiwiyata dari seluruh Kota/Kab se Indonesia.
“Hanya Kota Padang yang paling banyak menerima Adiwiyata. Selamat datang Adipura, kami siap untuk mempertahankanmu, Kota Padang maju bersama rakyatnya,” ujarnya.
Diakui Wahyu,memang masih ada pembangunan yang belum merata di Kota Padang. Untuk itulah bagaimana bersama eksekutif dan legislatif untuk meningkatkan APBD Kota Padang. Dengan luas Kota Padang 695 KM2, perlu upaya pembangunan di daerah pinggiran seperti Kuranji, Pauh dan lainnya.
“Untuk itu, kita mengupayakan mendesain untuk itu agar terjadi pemerataan pembangunan di Kota Padang. Saya katakan, tidak bisa kota ini dibangun secara kelompok dan yakinlah itu,” pungkasnya.
Selain itu, ia juga meminta kepada walikota agar bisa menempatkan pejabat pimpinan- pimpinan OPD adalah orang – orang yang mempunyai kapasitas yang proporsional. Dalam HUT Ke-348 Kota Padang ini, Walikota Padang Mahyeldi harus mampu mengatakan pejabat pimpinan OPD itu jika tidak mampu, katakan tidak mampu.
“Kemudian dalam pembahasan KUA- PPAS 2018 ini ada perubahan. Kali ini PAD kota menuju Rp600miliar dan itu sendiri adalah permintaan dari pemerintah kota sendiri. Biasanya DPRD yang menaikkan target PAD, namun sekarang dari pihak pemko sendiri yang minta. Dan harus diakui Kota Padang saat ini sudah tacelak ada perubahan, kita akui itu, ” ungkapnya.
(ede)