PADANG,beritaLima — Kota Padang sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar XIV dinilai masih jauh dari harapan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya pengaduan atau keluhan dari masing-masing cabang olahraga (cabor) dari berbagai kontingan daerah pada kegiatan yang akan berakhir, Selasa (29/11/2016).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Padang, Wahyu Iramana. Menurut Wahyu, ia mendapat pengaduan atau keluhan dari masing-masing cabor dari berbagai kontingan daerah yang mengikuti Porprov Sumbar XIV.
“Dari informasi yang saya terima dari berbagai delegasi terhadap perhelatan Porprov XIV di Padang sangat buruk dan atau jauh dari harapan. Ragam keluhan itu dari mulai molornya jadwal pertandingan, penyerahan hadiah atau medali, keakuratan informasi soal perolehan medali dari masing-masing Cabor, pelayanan, sarana dan prasarana penunjang yang tidak sesuai dengan standar atletik, dan bahkan honor wasit. Ada pula konsumsi sebagian mendapatkan dan sebagian tidak,” ujarnya, Senin (28/11/2016) di gedung DPRD Padang.
Selain itu, katanya, ada pula keluhan terkait persiapan venue yang tidak sesuai dengan kebutuhan Cabor. Demikian juga dengan peralatan lainnya. Bahkan, lintasan atletik tidak sesuai dengan standar pun dipaksakan memperbaikinya dengan anggaran Rp900 juta lebih, setelah ada desakan PASI Padang.
Wahyu meminta Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah segera melakukan evaluasi kinerja dari perhelatan Porprov tersebut. Mulai dari laporan serta teknis pelaksanaan.
“Pemko dan atau EO pelaksana Porprov jangan sampai nantinya sampai ke ranah hukum. Oleh karena itu, Wako harus sesegera mungkin melakukan evaluasi berdasarkan penyampaian keluhan serta tidak sesuainya pelaksanaan anggaran di lapangan,” ungkap Wahyu.
Sementara Pelatih Wushu Padang, Hendri Antoni juga menyampaikan keluhan yang sama. Sebelumnya, ia telah memberikan rincian untuk segala perlengkapan yang diperlukan pada cabor Wushu ke pihak panitia Porprov XIV. Namun, hal tersebut tidak satupun yang akomodir oleh panita.
Lebih memiriskan lagi, kata Hendri Antoni, untuk karpet serta matras di pertandingan Wushu malah dipinjam ke pihak HTT. Bahkan, honor juri serta wasit pun belum dicairkan panitia. Padahal, pertandingan Wushu telah berakhir Jum’at (25/11). Ia menilai panitia pelaksana Porprov XIV kurang profesional.
(pdm/bim/rki)