PASURUAN, beritalima.com | Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Ketenagakerjaan M Adtya Warman memberi pelatihan peternak sapi perah millenial anggota binaan KPSP “Setia Kawan” Nongkojajar di Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Pelatihan selama 2 hari ini diikuti sekitar 70 peternak umur di bawah 25 tahun. Mereka berasal dari 13 desa di Kecamatan Tutur.
Tujuan utama dari palatihan ini, terciptanya generasi yang handal dalam menumbuhkembangkan ternak sapi perah khususnya di wilayah Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
Peserta diharapkan bisa mengembangkan peternakan sapi perah di wilayah masing-masing, bisa meningkatkan pendapatan, dan bisa memiliki sapi yang sehat dan produktif, sehingga dapat menghasilkan susu yang berkualitas sangat baik.
Pelatihan peternakan sapi millenial ini diselenggarakan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pasuruan secara cuma-cuma di Kampus Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Malang.
Di samping Dewas BPJS Ketenagakerjaan M Adtya Warman, Dodo Suharto selaku Deputi Direktur Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Jawa Timur hadir di kegiatan ini.
Juga, hadir pula Kepala BPJS Ketengakerjaan Cabang Pasuruan, Anak Agung Karma Krisnadi, dan Pimpinan KPSP “Setia Kawan” Nongkojajar, H.Kusnan.
Selain pelatihan, acara ini disertai dengan penyerahan kartu peserta BPJS Ketenagakerjaan pada para peserta pelatihan. Mereka termasuk 2.500 peternak sapi yang telah terakuisisi sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pasuruan.
Dodo Suharto mengatakan, pelatihan ini sangat positif, karena tujuannya untuk mengembangkan potensi di daerah supaya lebih maju, sehingga generasi milenial tidak harus keluar daerah untuk mencari pekerjaan. Dan ini tentu bisa mengurangi jumlah pengangguran di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Tidak hanya itu, menurut Dodo, mereka juga perlu tahu tentang pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan. Dan dengan adanya jaminan sosial ketenagakerjaan bagi mereka, tentu bisa mencegah timbulnya kemiskinan di daerah ini.
“Karena dengan adanya Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan, semua resiko yang terjadi tidak perlu dikawatirkan lagi, karena sudah dijamin oleh BPJS Ketenagakerjaan,” tandas Dodo.
Sedangkan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pasuruan, Anak Agung Karma Krisnadi, mengatakan, pihaknya telah memberikan perlindungan jaminan sosial pada 2.500 peternak sapi perah di Nongkojajar.
“Para pekerja yang bisa mengembangkan potensi di daerah ini sangat patut mendapat perlindungan dari BPJS Ketenagakerjaan atas resiko yang dimungkinkan terjadi,” ujar Agung.
Bahkan Agung menyebutkan, sudah ada 5 peternak sapi perah di Nongkojajar yang keluarganyamerasakan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan.
“Tahun 2018 lalu kami telah memberikan jaminan kematian kepada ahli waris 5 peternak sapi perah binaan KPSP “Setia Kawan” Nongkojajar. Masing-masing ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan menerima santunan kematian sebesar Rp 24 juta,” terangnya. (Ganefo)
Teks Foto: Dewas BPJS Ketengakerjaan M Aditya Warman bersama Dodo Suharto, Anak Agung Karma Krisnadi dan H.Kusnan serta para peserta pelatihan peternakan sapi perah, Senin (8/7/2019).