Oleh : Kapten Caj (K) Viqi
Sebagai organisasi, Dharma Pertiwi berperan aktif mendukung salah satu program pemerintah dalam mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional. Hal ini diwujudkan oleh Ketua Umum Dharma Pertiwi Ibu Nanny Hadi Tjahjanto dengan menyerahkan bantuan berupa benih tanaman Cabai, Terong dan Tomat yang diterima langsung oleh Ketua PIA Ardhya Garini Cabang 3/II Lanud Abd Saleh di Malang beberapa waktu yang lalu. Benih tanaman tersebut merupakan hasil kerja sama dengan PT. Biogene Plantation.
Penyerahan bibit tanaman kepada Prajurit TNI merupakan salah satu upaya dan peran aktif Dharma Pertiwi dalam Rencana Strategis Pembangunan Kesejahteraan Prajurit 2015-2019. Renstra tersebut meliputi pemenuhan kesejahteraan sehingga para prajurit tersebut mandiri dalam pemenuhan kebutuhan gizi untuk keluarga.
Pemenuhan gizi dalam menuju ketahanan pangan tersebut dapat tercapai salah satunya melalui peran Dharma Pertiwi tersebut dalam membantu meringankan beban sosial Keluarga Besar TNI dan keberadaan Dharma Pertiwi sebagai organisasi dapat dirasakan di lingkungan dan sekitarnya.
Ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dikatakan memiliki ketahanan pangan jika penghuninya tidak berada dalam kondisi kelaparan atau dihantui ancaman kelaparan. Ketahanan pangan merupakan ukuran kepentingan terhadap gangguan pada masa depan atau ketiadaan suplai pangan penting akibat berbagai faktor seperti kekeringan, gangguan perkapalan, kelangkaan bahan bakar, ketidak stabilan ekonomi, peperangan, dan sebagainya.
Sementara itu menurut World Health Organization mendefinisikan tiga komponen utama ketahanan pangan, yaitu ketersediaan pangan, akses pangan, dan pemanfaatan pangan. Ketersediaan pangan adalah kemampuan memiliki sejumlah pangan yang cukup untuk kebutuhan dasar. Akses pangan adalah kemampuan memiliki sumber daya, secara ekonomi maupun fisik, untuk mendapatkan bahan pangan bernutrisi. Pemanfaatan pangan adalah kemampuan dalam memanfaatkan bahan pangan dengan benar dan tepat secara proporsional.
Sebagaimana diketahui bersama, Pemerintah saat ini dibawah kepemimpinan Presiden RI Ir. Joko Widodo menjadikan sektor pertanian (termasuk perkebunan) sebagai program strategis nasional yang dilaksanakan, guna mewujudkan swasembada pangan nasional. Swasembada pangan merupakan pilar kedaulatan pangan.
Berdaulat pangan tidak hanya berarti bahwa setiap saat pangan tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak, aman dikonsumsi, dan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Namun, lebih jauh dari itu berdaulat pangan juga berarti memiliki kemandirian dalam memproduksi pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri serta meningkatnya taraf hidup dan kualitas hidup petani pangan sebagai penghasil.
Dalam kunjungan Ketua Umum Dharma Pertiwi di Malang, Ibu Nanny Hadi Tjahjanto bekerja sama dengan PT. Biogene Plantation menyerahkan benih tanaman tomat, terong dan cabai sebanyak 2.000 paket tanaman ke wilayah Korem 083/BDJ, terdiri dari Pusdikarhanud, Kodim Malang Kabupaten, Zipur Kepanjen, Paskhas Abd Saleh, Rumkit Abd Saleh, Satradar 221 dan RST dr. Soepraoen.
Tak hanya menerima bibit, tetapi PT. Biogene Plantation juga memberikan tata cara penanaman benih tersebut. Adapun tata cara bagi budidaya tanaman tomat yaitu dengan kebutuhan benih 100-150 gram per hektar Persemaian, dengan cara : Pertama, rendam benih ke dalam air hangat selama + 3 jam. Kedua, media penyemaian di tray dengan komposisi tanah, pupuk kompos dan pupuk kandang (1:1:1). Ketiga, taburkan benih dalam media penyemaian, dilulupi dengan sedikit media tanam kemudian siram dengan sedikit AIC. Keempat, penyiraman dilakukan setiap hari pada pagi dan sore hari. Kelima, benih akan mulai berkecambah setelah 3-4 hari. Keenam, bibit tomat dapat dipindahkan ke polibag selelah berumur 30-40 hari.
Penanaman dan Perawatan, bisa dilakukan melalui : Pertama, persiapkan media tanam di polibag dengan komposisi tanah, pupuk kompos dan pupuk kandang (1:1:1). Kedua, pindahkan bibit tomat ke polibag kemudian siram dengan sedikit air. Ketiga, pemupukan 12 Hst: 6 gram NPK 48 Hst 8 gram NPK 84 Hst 9 gram NPK 36 Hst 7 gram KCl 72 Hst 9 gram KCl.
Keempat, pemupukan dilakukan dengan menggali lubang sedalam 3 cm dengan jarak 5 cm dari batang tanaman. Kemudian masukkan pupuk dan tutup kembali dengan tanah lalu siram air secukupnya. Kelima, penyiraman dilakukan setiap pagi dan sore hari. Keenam, pemasangan ajir dilakukan seawall mungkin agar tidak mengganggu perakaran. Ketujuh, air dari belahan bambu dengan tinggi 80-100 cm. 8. Masa panen tomat 90-100 Hst.
Sedangkan budidaya terong, kebutuhan benih untuk budidaya terong dalam satu hektar sekitar 150-300 gram/ha, umur tanaman terong 55-60 Hst dan persemaian, dengan cara : Pertama, rendam benih terong dengan air hangat selama 10-15 menit. Kedua, semaikan benih pada wadah yang berisi campuran tanah dan kompos (1:1). Ketiga, buat lubang semai dengan jarak antar lubang 35 cm lalu masukkan 1-2 buliilubang. Keempat, penyiraman dilakukan setiap hari. Kelima, bibit terong siap pindah tanam jika sudah memiliki 4-5 daun (4-5 minggu).
Penanaman dan Perawatan, bisa dilakukan dengan cara : Pertama, siapkan polibag berdiameter 30 cm yang berisi campuran tanah dan kompos (1:1). Kedua, pemupukan pertama l Hst dan Urea 2,5 gr tanaman SP-36 1,5 gr/tanaman KCI 1,5 gr tanaman. Ketiga, penyiraman dilakukan dua kali dalam sehari. Keempat, pemupukan susulan tahap-I dilakukan pada umur tanaman 21 Hst Urea 2,5-3 gr tanaman SP-36 : 1-1.5 gr tanaman KCI 1-1,5 gr tanaman.
Kelima, pupuk diberikan di pinggir tanaman dengan jarak 10 cm dari pangkal. Keenam, pemupukan susulan tahap-II dlakukan pada umur 50Hst (dosis NPK 10gram perlubang lanam. Ketujuh, pemupukan susulan tahap-III dilakukan pada saat panen yang kedua dengan pupuk NPK dosis 10 gram per tanaman. Kedelapan, pemasangan ajir dilakukan seawal mungkin agar tidak mengganggu perakaran. Air dari belahan bambu dengan tinggi 80-100 cm.
Sementara itu, untuk budidaya cabai, kebutuhan benih untuk budidaya cabai dalam 1 hektar sekitar 180-300 gram/ha. Persemaian dengan tahapan : Pertama, keringkan biji cabai selama 3 jam. Kedua, media penyemaian di tray dengan komposisi tanah, pupuk kompos dan pupuk kandang (1:1:1). Ketiga, taburkan benih dalam media penyemaian, ditutupi dengan sedikit media tanam, kemudian siram dengan sedikit air. Keempat, tutup dengan karung goni basah. Kelima, bibit cabai dapat dipindahkan ke polibag setelah tumbuh daun minimal 4 daun (berumur 3-4 minggu).
Penanaman dan Perawatan dapat dilakukan dengan cara : Pertama, persiapkan media tanam di polibag dengan komposisi tanah, pupuk kompos dan pupuk kandang (1:1:1). Kedua, pindahkan bibit cabai ke polibag berdiameter 30-40 cm, kemudian siram dengan sedikit air. Ketiga, campurkan 3 sendok NPK dalam setiap polibag. Lapisi bagian dalam polibag dengan genting agar air tidak menggenangi perakaran. Keempat, buatlah lubang tanam sedalam 5-7 cm. Pindahkan bibit cabai kedalam polybag.
Kelima, penyiraman dilakukan 3 kali sehari. Keenam, pemupukan dilakukan setiap bulan dengan dosis satu sendok NPK. Ketujuh, pemasangan air dilakukan setelah tanaman berumur 1 minggu setelah tanam agar tidak mengganggu perakaran. Air dari belahan bambu dengan tinggi 80-100 cm. Kedelapan, lakukan perompesan dimulai dari hari ke 20 setelah tanam. Kesembilan, pengendalian hama penyakit disesuaikan kondisi setempat. Kesepuluh, setelah 3,5-4 bulan, cabai bisa dipanen. Pemanenan dapat dilakukan 3 hari sekali.
Kegiatan penyerahan bibit tanaman oleh Dharma Pertiwi diharapkan dapat mewujudkan ketahanan pangan guna mewujudkan kemandirian pangan untuk menjamin ketersediaan pangan di daerah hingga rumah tangga, serta menjamin konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi seimbang di tingkat rumah tangga sepanjang waktu.
Penulis : Kaur Liputan Bidpenum Puspen TNI