Surabaya,
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., didampingi Ketua Umum Jalasenastri yang juga Ibu Taruna Akademi Angkatan Laut, Ny. Vero Yudo Margono meresmikan Monumen Kapal KRl Majtan Tutul-602 di Kesatrian AAL, Bumimoro, Surabaya, Rabu (17/3).
Kedatangan Kasal dan para Pejabat Utama Mabesal disambut Gubernur AAL Laksda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr (Han) didampingi Ibu Asuh Taruna AAL, Ny. dr. Nita Tunggul Suropati, Wagub AAL Brigjen TNI (Mar) Endi Supardi, S.E., M.Tr.Opsla., Seklem AAL Laksma TNI Yoos Suryono Hadi, M.Tr (Han).,M.Tr.Opsla dan para pejabat Utama AAL lainnya.
KRl Matjan Tutul-602 merupakan satu dari delapan Kapal Cepat Torpedo kelas Jaguar yang pernah dimiliki TNI AL buatan Jerman Barat tahun 1960. KRI Matjan Tutul menjadi terkenal dan salah satu bukti sejarah bagi Angkatan Laut Indonesia dalam pertempuran heroik di Laut Aru dalam Operasi Trikora, pembebasan Irian Barat dari Belanda.
Tanggal 15 Januari 1962, KRl Matjan Tutul terlibat pertempuran di Laut Aru dengan kapal milik Belanda, yang akhirnya gugurlah Komodor Yos Sudarso beserta awak kapal Rl Matjan Tutul. Peristiwa Laut Aru dengan heroisme, 15 Januari 1962 diperingati sebagai Hari Dharma Samudera.
“Baru saja tadi pagi Kemhan melaksanakan delivery kapal selam, KRI Alugoro dan hari ini kita melaksanakan peresmian Monumen Kapal KRI Matjan Tutul. Hal ini sesuai pengajuan dari Gubenur AAL waktu itu, untuk membuat monumen kapal perang untuk melengkapi momumen Alutsista TNI AL lainnya yang sudah ada, seperti pesawat terbang dan tank,” terang Kasal.
Kasal berharap, keberadaan monumen kapal yang memiliki panjang 21 M dan lebar 3,5 M ini, menjadi inspirasi para Taruna yang tengah dididik dan dilatih di AAL untuk lebih menyadari, bahwa keberadaannya di AAL ini dalam rangka disiapkan sebagai calon-calon pemimpin TNI/TNI AL masa depan yang tentunya tantangannya lebih berat lagi.
Kasal juga meminta AAL, agar monumen ini dilengkapi dengan sejarah singkat tentang KRI yang terlibat pertempuran heroik di tahun 1962 saat pembebasan Irian Barat, dan ini sebagai salah satu alasan kuat mengapa dipilih KRI Matjan Tutul untuk dijadikan momunen dan ditempatkan di AAL.
Monumen kapal ini lanjut Kasal, dirasa sangat perlu khususnya bagi Taruna AAL ditengah masifnya serbuan informasi globalisasi saat ini. Diharapkan dapat meningkatkan jiwa nasionalisme dan patriotisme Taruna AAL, menjadi motivasi dan pendorong semangat meneladani kepemimpinan Komodor Yos Sudarso sebagai bekal menjadi perwira TNI AL yang profesional dan berkarakter guna mewujudkan TNI AL yang profesional, modern dan tangguh.