JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti bersama delapan senator lainnya menyambangi Provinsi Bengkulu, satu diantara mereka adalah Wakil Ketua III DPD RI Sultan Bachtiar Najamuddin, yang juga putra daerah Bengkulu.
“Pak Gubernur, saya sengaja hadir membawa banyak Senator. Tidak hanya dari Bengkulu, tetapi juga dari sebagian Pulau Sumatera. Hal ini karena niat kami, untuk membantu mengatasi problem konektivitas infrastruktur yang selama ini dirasakan Bengkulu, sebagai salah satu provinsi di Sumatera,” kata La Nyalla di kantor Gubernur Bengkulu, Senin (20/1) malam.
Dalam acara yang dikemas dengan gala dinner itu, senator dari Provinsi Jawa Timur ini seperti siaran pers Biro Humas dan Pemberitaan DPD RI, menyinggung pentingnya Pemerintah Provinsi Bengkulu memberikan dukungan kepada dunia usaha, khususnya pengusaha lokal, terutama yang tergabung di Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) atau Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) dan asosiasi-asosiasi yang ada.
Sebab, kata La Nyalla, dengan lahirnya pengusaha baru, dipastikan ada penyerapan tenaga kerja. Artinya, terjadi pertumbuhan ekonomi di Bengkulu.
Dan, pertumbuhan ekonomi itu berbanding lurus dengan penurunan angka kemiskinan.
“Apalagi angka kemiskinan di Bengkulu masih di peringkat tujuh nasional dan nomor 2 di Sumatera. Ini musti mendapat perhatian serius. Salah satunya memang konektivitas infrastruktur sehingga moda barang dan jasa menjadi lebih murah,” urai La Nyalla.
Pria kelahiran Jakarta, 10 Mei 1959 ini memberikan ilustrasi bagaimana Provinsi Jawa Timur dapat menurunkan angka kemiskinan sehingga bisa di atas rata-rata nasional, melalui program Anti-Poverty Program (APP) yang sudah dijalankan sejak kepemimpinan Gubernur Soekarwo hingga Khofifah. “Bukan karena saya berasal dari Jawa Timur tetapi program APP saya rasa bisa menjadi inspirasi,” kata dia.
Program APP itu dengan cara membentuk kelompok usaha masyarakat yang diberi modal hibah alat produksi dibarengi dengan disiapkannya mitra usaha sebagai pembeli atau penampung hasil produksi.
“Jadi, dari produsen sampai market difasilitasi Pemerintah Provinsi. Lalu Kadin Jawa Timur memfasilitasi produsen melakukan misi dagang antar provinsi. Bahkan memiliki sekretariat B to B antar provinsi. Ini saya rasa cukup bagus sebagai role model,” ungkap La Nyalla.
Pada kesempatan serupa, Sultan Bachtiar Najamuddin mengaku sengaja mengajak Ketua DPD RI datang ke Bengkulu karena ia meyakini La Nyalla mampu mempercepat komunikasi dengan pemerintah pusat terkait kepentingan Bengkulu dalam merealisasikan pembangunan infrastruktur, baik Pelabuhan maupun akses jalan tol trans Sumatera. “Saya yakin dorongan dan dukungan Ketua DPD RI, insya Allah kita bisa lebih cepat merealisasikan keinginan masyarakat Bengkulu,” ungkap Sultan.
Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah selain bangga karena baru pertama kali dikunjungi Ketua DPD RI, juga berharap para Senator dapat membantu mempercepat mewujudkan apa yang sudah dicanangkan dalam Rencana Strategi Daerah (Renstrada) Provinsi Bengkulu terutama terkait dengan konektivitas infrastruktur.
“Salah satunya pelabuhan di Pulau Baai. Kami ingin pelabuhan itu menjadi modern integrated port, sehingga terkoneksi dengan program Tol laut dari Pelabuhan Panjang di Lampung hingga Sabang di Aceh,” kata Rohidin.
Pertemuan yang diawali dengan makan malam itu, selain dihadiri jajaran pejabat Forkompimda tingkat provinsi, juga sejumlah Bupati dan Walikota Bengkulu. Tampak pula hadir Rektor IAIN Prof. Sirajuddin dan kalangan akademisi lainnya. (akhiir)