BIREUEN,ACEH,Beritalima.com – Budiani (45 ) janda beranak tiga warga Gampoeng ( desa) Lhok Kandang Kecamatan Pandrah Kabupaten Bireuen nasibnya sangat memprihatinkan gubuk reot 3 x 5 m termasuk dapur dihuni bersama tiga anaknya.
Luar biasa! Budiani bersama tiga anaknya Nasruddin (17), Maulidawati (13) dan Ulfa ( 8) terpaksa harus tinggal di rumah gubuk dengan ukuran 3 x 5 meter termasuk dapur .
Menurut penjelasan Pimpinan Yayasan Dayah Nurul Qur’an Juli Ustaz Zulhelmi kepada beritalima.com Kamis (10/5) di Masjid Agung seusai Dhuhur, hasil investigasi dirinya tidak menduga masih ada rumah tidak layak huni ( RTLH) di wilayah Kabupaten Bireuen.
Rumah yang merupakan istani bagbi budiani ternyata merupakan gubuk reot berlantai tanah, berdinding pelepah rumbia dan beratap tepas bambu masih belum terpantau oleh pemerintah terutama Keuchiek Gapoeng Lhok Kandang.
Sungguh menyedihkan memang rumah gubuk yang sudah ditopang takut roboh, beratapkan rumbia yang sudah bocor, dindingnya pelepah rumbia dan jika hujan sudah pasti air memasuki rumah tersebut.
Nasruddin menyebutkan, rumah tersebut sudah mereka huni selama puluhan tahun dan kondisi ekonomi yang kian memburuk, membuat pria paruh baya masih bertahan walau kondisi rumahnya sudah tidak layak dihuni.
Selain itu Nasrudin tiga bersaudara sering mengalami sakit-sakitan pada bagian perut dan dada, bahkan untuk mencari nafkahpun dia sudah tidak bisa lagi seperti dahulu dan kini hanya mengharapkan belas kasihan masyarakat.
Nasruddin mengatakan, saat ini dia hanya menggantungkan hidupnya kepada belas kasihan orang . ” Saya bukannya tidak mau memiliki rumah yang layak huni tetapi jangankan untuk membangun rumah, untuk makan sehari-hari saja kami kesulitan,” ujar Nasruddin.
Nasruddin anak tertua Budiani sangat mengharapkan agar ada perhatian dari Pemerintah atau pihak swasta untuk membantu membangunkan rumahnya.
“Kami butuh perhatian Pemerintah, karena kami tidak memiliki biaya untuk membangun rumah,” tambahnya seraya mengharapkan sangat agar rumahnya dibangun segera agar tidak merasa kebingunan jika hujan. ( HERA)