TRENGGALEK, beritalima. com
Warga RT.10, RW. 04, Desa Ngadirejo, Kecamatan Pogalan, KabupatenTrenggalek, pagi tadi digemparkan oleh penemuan sesosok mayat yang terapung di kolam lele milik Muayatin. Ternyata, setelah di lakukan evakuasi oleh pihak Kepolisian korban tersebut adalah Istini, nenek perempuan berusia 69 tahun yang juga merupakan warga setempat.
Iptu Supadi, Kasubbag humas Polres Trenggalek membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mengatakan bahwa korban tersebut di temukan mengapung di kolam budidaya ikan lele sedalam 1,5 meter milik tetangganya.
“Memang benar di Desa Ngadirejo telah ditemukan mayat seorang perempuan berusia 69 tahun yang mengapung di kolam budidaya lele. Nenek tersebut meninggal akibat salah jalan dan akhirnya masuk tercebur kedalam kolam karena diduga sudah pikun (sering lupa karena faktor lanjut usia_red), hal itu dikuatkan oleh keterangan keluarga korban sendiri, ’’ ungkap Iptu Supadi pada beritalima. com, Rabu (12/9).
Menurut Iptu Supadi, mayat korban ditemukan pertama kali oleh saksi Muayatin yang juga sebagai pemilik kolam lele.
“Kronologisnya, waktu itu Muayatin hendak ke kolam lele miliknya yang berada di belakang rumah. Begitu sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), saksi Muayatin terkejut mengetahui pintu pagar kolam sudah terbuka dan dilihatnya ada sesosok mayat berpakaian daster biru terapung di permukaan kolam dengan posisi telungkup,” jelasnya.
Mengetahui kejadian tersebut, Muayatin langsung memanggil Rohman dan Gutomo yang juga sebagai saksi.
Akhirnya, dengan dibantu warga disekitar, jasad korban dievakuasi dari dalam kolam dan selanjutnya kejadian itu, dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Pogalan.
“Polisi segera bertindak cepat, setelah korban dievakuasi penyidik dibantu ahli dari tim INAFIS Polres Trenggalek segera melakukan olah TKP dan identifikasi mayat.
Dan setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban sehingga dapat disimpulkan bahwa korban ini meninggal karena saluran udara pada alat pernafasan terisi air sehingga kehabisan oksigen,” pungkas Supadi.
Karena keluarga korban sudah menerima kematian tersebut sebagai takdir dan tidak akan menuntut secara hukum maka jenazah korban segera dimakamkan. (her)