JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Bidang Jaringan dan Kerjasama Lembaga Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Ratu Ratna Damayani mengatakan, partai yang dipimpin politisi senior Muhammad Anis Matta suka bikin suprises.
“Namun, kejutan yang diberikan partai Gelora Indonesia positif, menyegarkan dan memperbaharui dinamika politik di tanah air,” kata Ratu yang akrab disapa Mia tersebut dalam keterangan tertulis kepada awak media, Kamis (3/9).
Menurut Mia, partai Gelora Indonesia mendudukkan perempuan sebagai sosok yang potensial dan kuat secara politik, bukan sekedar lipstik. Kehadiran lima perempuan sebagai pengurus inti di pusat, itu tentu saja hal yang membedakan partai Gelora Indonesia dengan partai lain, dimana perempuan hanya dijadikan sebagai vote getter (pengumpul suara) saja.
“Saya merasakan, partai Gelora Indonesia memberikan respek dan pengakuan, perempuan tidak hanya dijadikan vote getter saja, tetapi juga kemampuannya. Tinggal kami membuktikan ekspektasinya dalam bentuk kerja nyata,” kata istri Hersubeno Arif yang seorang pengusaha sukses tersebut.
Sebenarnya, kata Mia, tidak mudah buat partai politik (papol) merekrut perempuan menjadi pekerja partai, karena sampai saat ini kiprah perempuan di politik masih dipandang sebelah mata.
“Kehadiran lima perempuan ini dapat membangun kesadaran, perempuan untuk tidak ragu menjadi politisi. Politisi perempuan bisa ikut mempengaruhi hawa politik jadi lebih penuh empati dan penuh makna.”
Ketua Bidang Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan Ekonomi Keluarga, Srie Wulandarie mengatakan, dengan terpilihnya perempuan sebagai kepala bidang menandakan partai Gelora percaya perempuan menjalankan amanahnya dengan baik.
“Perempuan itu paling tangguh dan jadi penopang ekonomi keluarga. Perempuan yang paling kuat dan terdepan, serta menandakan partai percaya bahwa perempuan menjalaninya dengan baik,” kata Wulan.
Karena itu, tidak mengherankan apabila perempuan banyak yang berkiprah pada sektor UMKM, karena sebagai penopang ekonomi keluarga.
“UMKM yang dikelola perempuan itu datanya 64,5 persen atau 37 juta dari total UMKM di Indonesia dengan pendapatan perempuan 36,7 persen,” kata dia.
Dikatakan, UMKM saat ini merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia karena lebih 60,34 persen. Kontribusi UMKM yang dikelola perempuan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) mencapai 9,1 persen.
“Karena itu, Gelora Indonesia akan menjadikan UMKM berdaya saing dan mandiri, terkonsolidasi dengan sistem ekonomi nasional, sehingga dapat menopang kedaulatan ekonomi Indonesia,” demikian Srie Wulandarie. (akhir)