Di Pekanbaru, Ketua DPD RI Kenalkan Tagline ‘Dari Daerah Untuk Indonesia’

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Tagline Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, ‘Dari Daerah Untuk Indonesia’ untuk pertama kalinya disebut di hadapan publik oleh ketika Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti dalam acara ramah tamah dengan Gubernur Syamsuar dan Wakil Gubernur, Edi Nasution serta Forkompida Provinsi Riau di Pekanbaru, Minggu (30/8) malam.

LaNyalla mengatakan, para Senator di DPD RI semakin menjiwai tugas dan fungsinya sebagai wakil daerah. DPD RI akan melaunching tagline itu pada peringatan kelahiran DPD RI, 1 Oktober mendatang. “Jadi akan menjadi mindset kami semua, bahwa kami para Senator wajib memperjuangkan kepentingan daerah dengan tujuan akhir, Daerah Maju, Indonesia Maju dan Daerah Makmur, Indonesia Makmur.”

Senator dari Dapil Jawa Timur itu juga meminta Gubernur Syamsuar untuk berkomunikasi secara intensif dengan empat Senator asal Riau yang juga hadir dalam pertemuan itu yakni Instiawati Ayus, Edwin Pratama Putra, Dr Misharti dan Muhammad Gazali Lc.

“Mereka ini harus menjadi ujung tombak untuk Riau. Karena itu saya minta pak Gubernur untuk aktif berkoordinasi dengan mereka. Insya Allah persoalan-persoalan yang dihadapi Riau dapat kita urai satu per satu,” ungkap LaNyalla.

Sebab, sudah menjadi tekad DPD RI di periode ini, untuk berusaha secara cepat dan tanggap membawa persoalan di daerah ke pusat, untuk mendapat perhatian dan penyelesaian dari eksekutif. Terutama hari ini, dimana Riau dan semua provinsi di Indonesia merasakan pelambatan dan penurunan pertumbuhan ekonomi dampak langsung dan tidak langsung dari pandemi Covid-19.

Namun, di tengah badai Covid-19, LaNyalla memuji roadmap Pemprov Riau dengan menyiapkan lahan puluhan ribu hektare untuk program ketahanan dan cadangan strategis pangan, yang didukung Kementan dan Kemenhan. Selain juga inventarisasi lahan-lahan eks perusahaan (HPH dan HGU) untuk pengembangan tanaman padi dan jagung.

“Dan saya juga berterima kasih, teman-teman pengusaha di Kadin Provinsi Riau yang telah merintis, mengembangkan dan memperkuat industri hilir komoditas kelapa di Tembilahan, dengan output minyak kelapa dan turunannya. Ini juga sudah benar. Karena terus terang sektor yang masih bisa tumbuh saat ini adalah pertanian, kehutanan dan perikanan,” urai dia.

LaNyalla juga menyinggung hasil riset LIPI tentang dunia usaha di 34 provinsi, yang menyebutkan 57,1 persen tetap berjalan, namun mengalami penurunan pendapatan. Sementara 39,4 persen berhenti total. Artinya harus ada Langkah extraordinary dari pemerintah daerah dengan berpikir out of the box. Dan kalangan dunia usaha juga harus mengubah model bisnisnya. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait