SURABAYA, beritalima.com | PT Campina Ice Cream Industry Tbk terus berupaya meningkatkan penjualan dan kapasitas produksi dengan investasi menambah mesin baru pada 2020 untuk beberapa jenis produk es krim. Dengan adanya mesin baru, produksi es krim Campina meningkat hingga 30 persen.
Direktur Campina, Adji Andjono Purwo, mengatakan, setiap tahun perseroan terbatas melakukan pengembangan inovasi produk baru, termasuk menambah kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang juga semakin besar.
“Selain itu, investasi mesin baru juga untuk meminimalkan dampak peningkatan biaya operasional, baik melalui peningkatan output dan efisiensi,” ujar Adji di acara Publik Expose di Pabrik Campina Rungkut Industri Surabaya, Selasa (26/11/2019).
Saat ini kapasitas produksi Campina sekitar 30 juta liter/tahun, dengan tingkat produksi 25 juta sampai 26 juta liter/tahun. Dari produksi tersebut, hingga kuartal III/2019, perseroan mampu membukukan laba bersih Rp 51,58 miliar, naik 8% dibandingkan periode yang sama di tahun 2018.
Di tengah persaingan pasar es krim yang semakin ketat, ditambah banyaknya pesaing dari produk impor, perseroan masih mampu tumbuh dengan baik. Namun, secara pangsa pasar Campina saat ini diakui berkurang.
“Market share memang mengecil karena masuknya pemain baru. Tapi kalau melihat growth, kita tetap tumbuh baik,” ujar sembari menambahkan bahwa perseroan akan
terus memperluas distribusi, baik melalui jalur konvensional maupun digitalisasi.
“Yang tengah kami lakukan adalah memperkuat pemasaran ke kota-kota tersier dan luar Pulau Jawa. Di Pulau Jawa, Campina akan meningkatkan penetrasi pedagang eceran modern dan tradisional. Sedangkan di luar Pulau Jawa akan ditambahkan kantor-kantor distribusi di beberapa kota besar.
Disebutkan, saat ini Campina memiliki 61 jaringan distribusi di seluruh Indonesia, 30 diantaranya di Pulau Jawa dan sisanya di luar Pulau Jawa.
Untuk meningkatkan efisiensi penjualan, Campina juga mulai memasuki pasar digital, salah satunya ke e-commerce yang sudah banyak dikenal masyarakat. Konsumen juga bisa mendapatkan produk Campina melalui situs penjualan resminya.
“Pembeli dari Surabaya mau mengirimkan hadiah produk Campina ke seseorang di Bandung bisa dilakukan melalui situs kami tanpa perlu khawatir esnya akan mencair,” tambahnya.
Strategi untuk mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar, perseroan memperbanyak investasi cold storage sebagai upaya distribusi, menggandeng banyak ritel, serta terus bekerjasama dengan perusahaan atau tokoh kartun favorit anak-anak seperty Disney untuk membuat produk es krim dengan gambar tokoh kartun/animasi.
Sepanjang tahun ini pun, perseroan telah meluncurkan produk es krim refreshment seperti hula-hula jagung, summerbarz, fantasi leci sundae, white coffee, midi concerto strawberry, dan Frozen.
“Kami juga baru meluncurkan produk premium, yakni Gold Ribbon Cup dan Stick. Selain itu segera disusul dengan varian baru, ini akan memperkuat posisi branding Campina dan meningkatkan pangsa pasar,” tambah Direktur Independen Arif H.Rayadi.
Presiden Direktur Campina, Samudera Prawirawidjaja, menambahkan pula, terkait potensi pasar ekspor, perseroan masih akan fokus dengan pasar domestik yang dianggap sangat besar. “Sementara ini kami fokus di lokal karena punya stabilitas pasar yang paling kuat,” ujarnya.
Dari sisi kinerja penjualan perseroan, pada kuartal III/2019 Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 7,2 persen dibanding periode sebelumnya. Dan hingga triwulan ketiga tahun ini, perseroan berhasil membukukan laba bersih Rp 51,58 miliar dengan angka kenaikan 8% margin dari periode sebelumnya. (Ganefo)
Ki-ka: Komisaris IndependenVincent Makmur Widjaja, Direktur Arif H. Rayadi, Direktur Adji Andjono Purwo, Presiden Direktur Samudera Prawirawidjaja, Sekretaris Perusahaan Sagita Melati, Direktur Produksi Hans Jensen, dan Direktur Umum Hendro Hadipranoto, saat Publik kinerja kuartal III/2019 PT Campina Ice Cream Industry Tbk di Surabaya, Selasa (26/11/2019).