SURABAYA, beritalima.com – Mulai 1 Januari 2019 nanti, peserta BPJS Ketenagakerjaan yang tangannya harus diamputasi akibat kecelakaan kerja, bisa digantikan tangan bionic, tangan buatan Rumkital (RSAL) Dr Ramelan Surabaya yang bisa difungsikan.
Peningkatan kualitas layanan tersebut dipastikan setelah BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut dan RSAL Surabaya melakukan penandatanganan addendum perjanjian kerjasama (PKS) tentang pelayanan alat bantu kesehatan ortotik, prostetik dan tangan bionik bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut, Oki Widya Gandha, dan Kepala Rumkital (RSAL) Dr Ramelan Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr IDG Nalendra D.I, Sp.B, Sp. BTKV (K), di Auditorium FK Hang Tuah – RSAL Dr Ramelan Surabaya, Kamis (22/11/2018).
Moment ini disaksikan Asisten Deputi Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur, Gigih Mulyo Utomo, di hadapan lebih dari 100 undangan acara Company Gathering bertajuk “Sinergitas Dalam Peningkatan Derajat dan Pelayanan Kesehatan Era JKN”.
Kepala Kantor Cabang BPJS Ketenagakerjaan Surabaya Rungkut, Oki Widya Gandha, mengatakan, kerjasama ini merupakan bentuk peningkatan kualitas manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja Return To Work (JKK-RTW) atau program Kembali Bekerja bagi peserta yang mengalami cacat fisik akibat kecelakaan kerja.
“Program ini diperuntukkan bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja dengan resiko kecacatan, misalnya amputasi kaki, tangan, dan lain sebagainya,” ujarnya.
Menurutnya, kerjasama ini untuk mendukung program JKK-RTW, dimana tenaga kerja yang kehilangan kaki atau tangan akibat kecelakaan kerja dapat menggunakan alat bantu ortotik, prostetik dan tangan bionik yang dapat difungsikan, sehingga bisa melakukan aktivitas kerja kembali.
“Jadi mulai awal tahun 2019 nanti peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengalami kecelakaan kerja dan butuh kaki atau tangan bionic kita tidak perlu beli di luar negeri, tapi dapat dilakukan di Rumkital Dr Ramelan Surabaya yang sudah bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan dan bisa memenuhi kebutuhan ini,” terang Oki.
Dia berharap, dengan adanya hal baru ini akan dapat membantu mengembalikan mobilitas tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja. Dia juga menambahkan, dengan adanya perjanjian kerjasama ini RSAL Dr Ramelan Surabaya dapat dijadikan rujukan nasional untuk pelayanan program JKK.
Kepala Rumkital (RSAL) Dr Ramelan Surabaya, Laksamana Pertama TNI dr IDG Nalendra D.I, Sp.B, Sp. BTKV (K), menyatakan, siap memberikan layanan terbaik bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang membutuhkan layanan alat bantu kesehatan ortotik, prostetik dan tangan bionik buatan pihaknya, yang diakui tidak kalah dengan buatan luar negeri.
Menurutnya, tangan bionik produk RSAL Dr Ramelan Surabaya bisa menggantikan tangan peserta BPJS Ketenagakerjaan yang harus diamputasi akibat kecelakaan kerja. Tangan bionic ini, lanjutnya, bisa difungsikan seperti memegang dan menulis, tidak seperti tangan palsu yang umumnya cuma sebagai ‘asesoris’.
Nalendra mengaku beruntung atas kerjasama ini, karena rumah sakit ini bisa dijadikan rujukan secara nasional bagi peserta BPJS Ketenagakerjaan yang kehilangan tangan akibat kecelakaan kerja dan membutuhkan tangan bionic.
Kepala Sub Departemen Ortopedi RSAL Dr Ramelan Surabaya, Letkol dr Adi Suriyanto SPOT, menambahkan, tangan bionic buatan pihaknya yang sudah dipatenkan ini dapat menggantikan beberapa fungsi tangan yang telah diamputasi karena kecelakaan atau faktor lain, misalnya untuk memegang dan menulis.
Diungkapkan, tangan bionic ini harganya mencapai sekitar Rp 100 juta per tangan. Dengan beaya sebesar itu, lanjutnya, dimungkinkan sangat berat bagi pasien yang bukan peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena itu, ia memuji program peningkatan kualitas layanan BPJS Kenagakerjaan ini.
Asisten Deputi Bidang Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Jawa Timur, Gigih Mulyo Utomo, mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan akan terus berusaha meningkatkan layanan kualitas dan manfaat program-programnya.
Selain siap menggantikan tangan palsu biasa dengan tangan bionic yang bisa difungsikan, pihaknya juga sudah mengusulkan kenaikan santunan Jaminan Kematian yang selama ini Rp 24 juta menjadi Rp 30 juta, dan bea pendidikan anak peserta yang meninggal dunia sampai lulus kuliah. (Ganefo)