ACEH, Beritalima- Pelaksanan tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah tidak mengabaikan korban banjir bandang di Aceh Tenggara, meskipun tidak hadir secara fisik ke lokasi bencana, berbagai bantuan masa panik untuk menangani situasi banjir bandang di Aceh Tenggara sudah disalurkan melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh, Dinas Sosial Aceh dan Dinas Kesehatan Aceh untuk membantu Masyarakat sejak November 2018 hingga Januari 2019.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Rahmad menanggapi tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Aceh Tenggara (IPMA) yang menuntut Plt. Gubernur Aceh untuk meninjau langsung lokasi banjir di Aceh Tenggara di halaman kantor Gubernur Aceh, Selasa (08/01/2019).
“Plt Gubernur kan tidak hadir kesana fisiknya saja, tapi untuk bantuan tanggap darurat itu sudah disalurkan untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah dan dilepaskan langsung oleh bapak Plt. Gubernur” Kata Rahmad.
Bantuan yang disalurkan kata Rahmad lebih kurang 30 ton sandang pangan melalui BPBA dan 4 truk melalui Dinas Sosial Aceh dan satu tim Kesehatan dari Dinkes Aceh. Dinas Sosial Aceh juga membuka dapur umum yang dilaksanakan Tim Tagana Aceh Tenggara.
Terkait rehabilitasi dan rekonstruksi pasca banjir lanjut rahmad akan dilakukan setelah dinas terkait mendata semua data terkait infrastruktur yang rusak akibat banjir.
“Tentu ini butuh proses, karena yang paling penting sekarang adalah membantu masyarakat yang tertimpa musibah, setelah itu baru Pemerintah melakukan rehab rekon,” ujar Rahmat.
Rahmad sangat mengapresiasi para mahasiswa yang telah datang dan menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Aceh, semua aspirasi tersebut akan disampaikan kepada Plt. Gubernur Aceh untuk kemudian dipelajari dan ditindak lanjuti.
Demo mahasiswa yang dipimpin oleh Saydul Akram selaku penangung jawab dan Irwan Syahputra selaku korlap menyampaikan beberapa tuntutan antara lain, mengharapkan perhatian Pemerintah Aceh terkait kesejahteraan masyarakat di sekitar Lauser dengan menghadirkan program-program pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, para mahasiswa juga meminta Pemerintah Aceh segera melakukan rehabilitasi, rekonstruksi dan reboisasi hutan pasca bencana banjir bandang dan menangani kerugian akibat banjir bandang seperti gagal panen, masalah kesehatan dan pendidikan.
Mahiswa juga menuntut pemindahan kantor Balai Besar Taman Nasional Gunung Lauser (BBTNGL) ke Wilayah Provinsi Aceh untuk memaksimalkan kinerja dalam pengawasan pelestaraian TNGL sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kepala Biro Humas Setda Aceh juga melakukan dialog dengan perwakilan Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Aceh Tenggara (IPMA) untuk membahas lebih lanjut terkait tuntutan mahasiswa yang juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas terkait.
Rahmad menyampaikan bahwa semua tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam IPMA akan disampaikan kepada Plt. Gubernur Aceh,’’(A79)