JAKARTA, Beritalima.com-
Suku Dinas Sosial Jakarta Utara membantah anggapan salah satu pejabatnya bertindak arogan. Hal itu diungkapkan oleh Kasi Rehsos Suku Dinas Sosial Jakarta Utara, Widia Rusiana membantah anggapan dirinya arogan. Ia justru merasa bingung dirinya dianggap arogan.
“Saya sendiri malah bingung dianggap arogan. Arogan dimananya ?,”ujar Widia ketika dimintai tanggapannya oleh beritalima.com, Senin (11/2).
Widia menjelaskan, petugas P3S tidak ada pemutusan hubungan kerja, namun yang benar kata dia, adalah masa kontrak telah habis. “Sebelumnya memang dua orang datang kesini dan saya sudah jelaskan jika yang bersangkutan telah habis masa kontraknya. Kemudian saat perpanjang kontrak baru dia (Suhendra) tidak lulus tes,”terangnya.
Lebih jelas, Widia mengatakan, pada saat dilakukan tes tersebut sebanyak 14 orang termasuk Suhendra tidak lulus tes. Namun, Suku Dinas Sosial Jakarta Utara tetap melakukan upaya agar petugas lama dapat tetap lulus tes dengan melakulan tes ke dua.
“Pada saat tes nilai yang bersangkutan hanya 25 dengan kriteria kelulusan 150. Meskipun demikian Kasudin Sosial Jakarta Utara mengambil lebijakan dengan menurunkan nilai angka kriteria menjadi 65. Tetapi yang bersangkutan nggak lulus juga,”jelasnya.
Bahkan, kata Widia, pihaknya juga telah mendaftarkan ke PJLP Dinas Sosial DKI Jakarta, namun tifak lulus pada saat tes.
Sebelumnya, dikabarkan jika salah satu pejabat Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dianggap arogan lantaran petugas P3S yang telah empat tahun mengabdi tak diperpanjang masa kontraknya. Edi