Sesuai namanya, Warung lesehan dengan nuansa alam milik Kapten Cpm I Dewa Putu Simpen ini hadir dipinggiran Kota Malang dengan sajian menu khas dari Bali. Hampir semua menu yang disajikan di tempat ini diolah dengan berbagai bumbu khas rempah-rempah Bali yang sangat lezat.
l Dewa Putu Simpen merupakan Perwira Pertama yang berdinas di Detasemen Polisi Militer Divif 2 Kostrad, Lawang Kabupaten Malang. Di lingkungan tempat tugasnya, Dewa dikenal sebagai sosok Perwira yang rajin dan loyal serta memiliki dedikasi yang tinggi. Dengan karakter yang konsekuen dan konsisten menjadikan Dewa sangat dihormati anak buahnya.
Dewa panggilan sehari-hari ayah tiga orang anak ini, memulai usahanya bersama istrinya, Ni Ketut Parmini sejak 6 bulan yang lalu. Warung yang dibangun dengan konsep nuansa alam ini dapat memanjakan siapapun yang datang ke warungnya dengan pemandangan alam sawah yang membentang hijau serta keanggunan rangkaian gunung Bromo nan eksotis.
Ketika berbicara tentang perjalanan hidupnya, penuh dengan cobaan dan ujian. Dewa mengawali segalanya dengan perjuangan yang panjang dan berat. Awal dia pindah ke Jawa, Dewa sempat di vonis menderita kanker usus stadium 4. Namun oleh karena kegigihan dan semangat melawan penyakitnya, serta keyakinan bahwa Tuhan akan menyembuhkan dirinya, akhirnya Dewa berhasil sembuh dari kanker yang dideritanya.
Di warung lesehan milik Dewa ini, memiliki menu khas yang menjadi andalannya, yaitu Ayam Betutu. Dengan komposisi berupa ayam kampung yang dipanggang dengan suhu tertentu, dan dibumbui dengan berbagai racikan khusus, sehingga menghasilkan hidangan yang istimewa. Tidak hanya itu, ayam betutu pun disajikan dengan sambal matah, sambal sereh, dan sambal bongkot. Dengan hawa yang sejuk, akan menggoda siapa pun untuk menyantapnya. Sehingga warung ini pantas mendapat label recomended untuk menjadi jujugan kuliner yang wajib dikunjungi.
Selain itu ayam betutu racikan istri Dewa ini pernah meraih juara 1 pada event lomba masakan kuliner nusantara yang diselenggarakan oleh PT. Sampoerna Malang. Ni ketut Parmini mengatakan dalam setiap bulannya dia menghabiskan 30 ekor ayam untuk melayani berbagai pesanan.
Dewa berharap menjelang masa pensiunnya yang kurang dari 3 tahun, usaha yang tengah di rintisnya ini dapat berkembang dan berjalan lancar. Sehingga dapat menjadi bekal di masa pensiunnya, sekaligus dapat membeli lahan sendiri sebagai tempat usahanya.