JAKARTA, Beritalima.com– Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mensosialisasikan Rancangan Undang-Undang (RUU) Penanaman Modal Daerah di Indralaya, Sumatera Selatan. Acara diawali pertemuan dengan Bupati dan jajaran Forkompimda Kabupaten Ogan Ilir di Pandopo Ogan Ilir di Indralaya, Minggu (20/9) malam.
Dalam acara itu, LaNyalla meminta Bupati Ogan Ilir, HM Ilyas Panji Alam mendukung berupa kebijakan yang memudahkan penanaman modal di daerah sehingga sejalan dengan nafas dari RUU inisiatif DPD RI itu. RUU ini juga membahas pengelolaan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Ekonomi serta perimbangan keuangan pusat dan daerah.
“Bagi kami di DPD RI, daerah harus menjadi kekuatan ekonomi. Sebab, Indonesia ditentukan wajah dari 34 provinsi yang ada. Jika daerah maju dan makmur, Indonesia juga maju dan makmur. Begitu pula sebaliknya,” tandas LaNyalla disambut aplaus hadirin.
Secara khusus LaNyalla meminta Bupati Ilyas untuk memberi perhatian khusus terhadap permasalahan konflik atau sengketa lahan dan tanah di Kabupaten Ogan Ilir karena ini salah satu indikator penting bagi investor yang akan menanamkan modal di daerah.
Dalam kunjungan itu, LaNyalla diberi gelar kehormatan Lembaga Adat Ogan Ilir, Tetue Bebuyutan Rambang Kuang. “Gelar ini kami berikan setelah melalui musyawarah Lembaga Adat. Semoga Bapak Ketua DPD RI selalu ingat dengan kami di sini,” ungkap Bupati Ilyas.
Prosesi penyematan dan pemakaian pakaian adat dipimpin langsung oleh Bupati Ilyas. Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan piagam gelar kehormatan. “Terima kasih, ini amanah yang berat. Karena saya dipercaya menerima gelar kehormatan ini,” tukas LaNyalla.
Sebelum melakukan pertemuan di kantor Bupati Ogan, LaNyalla bersama Wakil Ketua DPD RI Sultan Baktiar Najamudin dan Senator lainnya, meninjau PLTU Keban Agung di rilayah Lahat. Pembangkit berkapasitas 2x135MW itu, memasok listrik ke PLN untuk kebutuhan beberapa provinsi di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Independent Power Producer (IPP) yang dikelola PT Priamanaya Energi itu, saat ini sedang menyiapkan tambahan kapasitas daya 2x275MW, selain yang sekarang telah beroperasi sehingga diharapkan dapat mempercepat target pemerintah dalam proyek energi listrik 35.000 MW.
“Tadi kami mendengar langsung beberapa masalah yang masih dihadapi, dan semuanya bermuara kepada pentingnya kesadaran pemerintah daerah terhadap Ease of Doing Business (EoDB). Ini akan menjadi catatan kami. Karena EoDB sudah menjadi perhatian Presiden Jokowi sejak tahun lalu,” tandas LaNyalla.
Dalam kunjungan kerja ke Sumatera Selatan, LaNyalla didampingi Fachrul Razi (Aceh), Sukiryanto (Kalimantan Barat), Alirman Sori (Sumatera Barat), Alexander Fransiscus (Bangka Belitung), Ria Mayang Sari (Jambi) dan Bustami Zainudin (Lampung) serta Eva Susanti, Jialyka Maharani dan Arniza Nilawati dari Provinsi Sumatera Selatan. (akhir)