Didampingi Ali Hasan Mun’im, Bupati Bondowoso Usulkan Museum Megalitikum ke Menteri Kebudayaan

  • Whatsapp
Ali Hasan staf ahli DPR RI Sumail Abdullah dari Fraksi Gerindra saat mendampingi Bupati Bondowoso Abdul Hamid wahid dalam rangka pertemuan dengan Menteri Kebudayaan Fadlizon di jakarta. (Rois/beritalima.com

JAKARTA, beritalima.com – Komitmen Pemerintah Kabupaten Bondowoso dalam mengangkat kekayaan budaya lokal kembali ditunjukkan secara nyata. Bupati Bondowoso, KH. Abdul Hamid Wahid, melakukan audiensi dengan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, untuk membahas pengembangan potensi kebudayaan, khususnya pengusulan pembangunan Museum Megalitikum Bondowoso.

Pertemuan strategis tersebut berlangsung di Jakarta, Jumat (25/7/2025), dan menjadi momen penting dalam upaya menjadikan Bondowoso sebagai pusat kajian dan pelestarian situs-situs megalitik di Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Dalam audiensi itu, Bupati Abdul Hamid menyampaikan bahwa Bondowoso memiliki kekayaan arkeologis yang tersebar di hampir seluruh kecamatan. Pembangunan museum diharapkan menjadi langkah monumental dalam merawat warisan budaya sekaligus menjadikannya destinasi edukatif dan wisata unggulan nasional.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyambut baik usulan tersebut dan menyatakan dukungannya terhadap penguatan identitas budaya lokal berbasis pelestarian situs purbakala.

Dukungan juga datang dari Ali Hasan Mun’im, Staf Ahli DPR RI Dapil Jatim III (Bondowoso–Situbondo–Banyuwangi). Menurutnya, langkah Pemkab Bondowoso sangat strategis dan patut diapresiasi.

“Bondowoso dikenal sebagai pusat megalitikum di Jawa Timur, dengan jumlah cagar budaya yang terdata mencapai 1.423 objek. Ini potensi luar biasa yang harus dikelola secara maksimal,” ujar Ali Hasan, yang juga menjabat sebagai Wasekjen BPP HIPKA dan Wakil Ketua Komite Tetap Pembiayaan Fiskal Perumahan Kadin Indonesia.

Ia menambahkan, koleksi yang direncanakan akan ditampilkan di museum mencakup beragam temuan arkeologi, seperti bekal kubur, menhir, batu kenong, arca megalitik, lumpang batu, hingga berbagai bentuk kubur batu. Koleksi tersebut merefleksikan praktik sosial dan ritual masyarakat masa lampau.

“Saya mengapresiasi langkah Pemkab Bondowoso yang menaikkan status dari sekadar pusat informasi menjadi museum nasional. Audiensi kepada Menteri Kebudayaan merupakan langkah tepat dan visioner,” pungkasnya. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait