Didik Sasono Setyadi, Alumnus FH Unair yang Meniti Karier di Sektor Migas

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com-
Universitas Airlangga (Unair) terus melahirkan lulusan-lulusan unggul yang mampu berkontribusi signifikan di berbagai bidang. Salah satu sosok alumnus yang patut menjadi teladan adalah Dr Didik Sasono Setyadi SH MH, alumnus Fakultas Hukum (FH) Unair.

Kini, ia menjabat sebagai Ketua Asosiasi Praktisi Hukum Migas dan Energi Terbarukan (APHMET). Peran itu menempatkannya di garis depan perkembangan hukum energi di Indonesia.

Didik menghabiskan masa kuliahnya di FH Unair dengan sangat aktif dalam berbagai organisasi. Baik intra maupun ekstra kampus.

Bagi Didik, masa kuliah adalah waktu yang sangat berharga. Di mana ia memperoleh pengalaman berharga melalui partisipasinya dalam berbagai seminar di berbagai kota di Indonesia, bahkan sampai ke luar negeri.

“Saya sangat menikmati menjadi mahasiswa, karena saya sangat aktif di organisasi intra dan ekstra kampus. Dengan status sebagai aktivis, saya mendapatkan banyak pengalaman berharga yang mempengaruhi karier saya hingga saat ini. Dari organisasi, saya belajar tentang kepemimpinan, manajemen, disiplin, etika, dan integritas,” ujar Didik.

Terjun ke Dunia Profesional

Memasuki dunia profesional, Didik menghadapi berbagai tantangan, terutama kompetisi yang ketat. Baginya, tantangan terbesar dalam karier adalah bagaimana tetap kompeten dan berintegritas di tengah persaingan yang semakin sengit.

“Kompetisi adalah tantangan terbesar dalam berkarier. Sebagai seorang profesional, kita harus memiliki kompetensi di bidang yang kita kerjakan, selain itu juga harus memiliki integritas dan sikap yang baik. Cara mengatasi tantangan adalah dengan terus belajar, baik dalam hal hard skills maupun soft skills,” jelasnya.

Karier Didik di sektor migas berawal ketika ia bergabung dengan SKK Migas. Sebuah lembaga pemerintah yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam minyak dan gas bumi di Indonesia.

Di sana, Didik menjabat sebagai pemimpin divisi hukum dan sebelumnya divisi formalitas. Pengalaman bekerja di SKK Migas menjadi momen penting dalam kariernya.

Profesionalisme dan Kompetensi
Kini, sebagai Ketua APHMET, Didik memiliki tanggung jawab baru. Bukan lagi sebagai pegawai negara, melainkan sebagai seorang independen yang fokus pada profesionalisme dan kompetensi para praktisi hukum migas dan energi terbarukan.

“Saya sekarang fokus pada bagaimana menjadikan profesi praktisi hukum migas dan energi terbarukan semakin profesional, kompeten, dan bermartabat demi mendukung kemajuan bangsa dan negara,” tukas Didik.

Sebagai penutup, Didik menekankan bahwa di era globalisasi ini, kemampuan bersaing di tingkat internasional menjadi sangat penting.

Dengan semakin terbukanya peluang karier di luar negeri, mahasiswa dan lulusan Unair harus memiliki keunggulan kompetitif yang tidak hanya didasarkan pada pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan kepemimpinan, jaringan internasional, dan pemahaman lintas budaya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait