Diduga Ada Permainan Oknum Syahbandar, Kapal Perusak Karang Raja Ampat Menghilang

  • Whatsapp

SORONG, Berita lima.com – Publik Papua Barat mulai merespon Kapal Pesiar yang merusak karang di Raja Ampat salah satu tokoh pemuda Sorong Raya Syafruddin S. Riantoby yang juga Anggota DPRD Kota Sorong mempertanyakan pihak-pihak yang telah meloloskan kapal Pesiar Caledonia Sky perusak karang itu meninggalkan Raja Ampat tanpa ada sanksi yang jelas.

“Ini realitas yang tentu saja kontra produktif dengan keinginan bersama dalam melindungi dan mendukung pelestarian Alam di Papua Barat, khususnya di Raja Ampat. Apa yang sudah dilakukan berpagai pihak selama ini jadi sia-sia, kalau tidak ada sanksi atau tindakan tegas terhadap perusak lingkungan semacam ini” jelas Riantoby.

Menurutnya, saat menjadi Koordinator Divisi Hukum dan Kebijakan pada suatu Lembaga Internasional yang bergerak di Raja Ampat, koordinasi cepat sudah biasa kami lakukan begitu laporan dari lapangan bahwa banyak pelaku perusakan terumbu karang dan penangkapan ikan ilegal dibekingi oleh aparat. Jaring aspirasi dan kerjasama baik pelatihan serta patroli bersama juga kerap dilakukan bersama TNI-Polri, Kejaksaan dan Pengadilan.

“Upaya-upaya yang telah dilakukan itu bahkan berujung pada dikeluarkan pakta integritas baik dari Kapolda, Panglima Kodam, Komandan Lantamal, juga dukungan dari Kejaksaan dan Pengadilan. Sejak saat itu sampai hari ini, aparat adalah pendukung fanatik dari upaya upaya pelestarian alam, tidak saja di Raja Ampat, tapi Papua Barat”, tegasnya.

Pria yang pernah bekerja di Conservation International Indonesia-CII ini mengatakan, jika hari ini, kapal perusak karang telah lolos. Mestinya ada yang bertanggung jawab, dan pihak yang patut diduga telah membiarkan kapal itu keluar dari kawasan Raja Ampat adalah syahbandar.

“Pihak yang paling bertanggung jawab terkait persoalan ini adalah syahbadar setempat, karena pihaknya adalah pemegang otorita pengawasan lalu lintas perkapalan memberi ijin keluar-masuk kapal. Ini bentuk penghianatan terhadap masyarakat Papua Barat. Pengkhianatan ini terjadi karena sebagian mereka yang mencari hidup di Raja Ampat, Tanah Papua tidak punya hati untuk negeri ini, sehingga mereka tidak peduli dengan akibat yg ditimbulkan”, urainya

Dirinya menambahkan bahwa ini pelajaran bagi semua yang ada di Raja Ampat, bekerja di Raja Ampat, harus diajak dan dilibatkan untuk memahami arti penting perlindungan alam bagi kebaikan masyarakat

“Saya tegaskan Syahbandar dan semua yang terlibat harus segera diusut, dan dibuktikan keterlibatan mereka, agar kedepan ada efek jera Harus ada pemahaman kolektif bahwa Alam Raja Ampat harus dijaga karena ini titipan anak cucu kita”, Pungkas Riantoby (DZ)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *