Diduga Asal Nempel, Proyek Jalan Lapen Modapuhi – Saniahaya 2024 Keluhkan Warga

  • Whatsapp

KEPULAUAN SULA,beritaLima,com ||Proyek pembangunan pekerjaan Lapen (Lapis penetrasi) pengaspalan jalan yang dikerjakan oleh pihak ketiga berlokasi di Desa Modapuhi – Saniahaya
Kecamatan Mangoli Utara, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Utara. Diduga dikerjakan asal-asalan tidak sesuai spesifikasi alias asal nempel.

Hal ini terindikasi dengan adanya keluhan sejumlah warga yang mengeluhkan kondisi jalan yang dikerjakan ini.

Salah seorang warga masyarakat yang enggan disebutkan namanya mengatakan ,kami menyayangkan adanya pekerjaan Lapen yang berada di Desa Modapuhi – Saniahaya dikerjakan asal-asalan.

“Kami tidak begitu tau secara teknis proses pengerjaan pak.Tapi yang kami lihat batu-batu yang mereka pake ini sepertinya bukan batu yang berkualitas karena batunya mudah sekali pecah. Kami menduga batunya ini batu cadas,”ungkap kepada media ini, Selasa (25/2/25)

Selain itu, kata warga, pada proses pemadatan batu – batunya itu tidak digilas dengan baik bahkan batu – batunya ada yang bercampur tanah. Begitu pun saat hamparan aspal, sedikit sekali aspal yang dihampar,apalagi itu kan ga pake setum jadi kurang bagus.

“Kami kan bisa menonton mereka punya pekerjaan melihat dari aspalnya aja diduga kurang berkualitas. Saya memang bukan ahli, tapi sering melihat drum aspal tidak seperti yang ini pak,”tuturnya.

Sementara itu, warga lain juga minta namanya dirahasiakan mengungkapkan keluhan yang sama.Mereka menyesal dengan pihak ketiga yang mengerjakan jalan Lapen tersebut benar-benar hanya untuk menghabiskan dana tanpa memperhatikan betul kualitas pekerjaan.

“Kualitasnya buruk sekali pak.Bayangkan saja bisa dikorek dengan tangan saja sudah terkelupas, ini akibat karena hamparan aspalnya terlalu sedikit.
Diagregat pengunci mereka tidak hampar aspal tapi langsung agregat penutup kemudian digilas hanya sebentar saja dan aspal lalu dikasih abu,”tuturnya

Sorotan masyarakat ini mencuat disebabkan pengerjaan proyek tersebut tidak berkualitas, fisik Lapennya pun mudah sekali dikorek dengan tangan saja. Padahal anggaran sebesar Rp. 4.2 miliar dengan panjang kurang lebih 3 kilo meter dan lebar kurang lebih 3.5 meter yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Balanja Daerah (APBD) 2024.

Oleh karena itu, kami atas nama masyarakat meminta kepada instansi terkait agar segera menindak lanjut temuan lapangan ini dan kalau perlu kami akan mengeruk semua pekerjaan yang sudah dikerjakan, atau kami akan membuat pengaduan ke Aparat Penegak Hukum (APH) ,”cetusnya.

Sementara itu, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Saniayaha dalam aku Facebooknya @ Elim Ipa, mempertanyaka, Saya mohon Dinas PU dan Dewan yang berhubungan dengan infrastruktur jalan, tolong perhatikan kontraktor dolo, karena pekerjaan penyiraman aspal untuk pelekat batu yang seperti begini sudah benar ataukah salah ?…. Ini adalah hasil dokumentasi pekerjaan siang tadi.

“Mohon komentarnya bagi yang melihat postingan ini…..,”Kalau itu benar saya mohon maaf. Kalau itu salah mohon rubah cara kerja. Terima kasih, ” ucapnya

Sementara itu, Kepala Dinas PU-PR Kepulauan Sula, Zainudin Umaternate saat dikonfirmasi melalui pesan Whats App..di..nomor 0813-1902-xxxx, namun tidak balas, bahkan pihak ketiga tidak ada balasan, hingga berita ini diturunkan. [dn]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait