SERGAI, beritalima.com- Warga Dusun 6, Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, Sabtu(5/10/2019) malam kemarin sekira pukul 22.00, dihebohkan dengan tewasnya pasangan suami istri (pasutri) yang diduga dilatarbelakangi masalah keluarga.
Adalah Pariadi. Seorang oknum personel Polres Serdang Bedagai berpangkat Aiptu, diduga menembak istirinya Fitri hingga tewas, kemudian Pariadi bunuh diri dengan cara menembak bagian kepalanya dengan senjata api miliknya.
Kejadian tersebut sontak membuat masyarakat sekitar memdatangi kediaman korban yang berada di Dusun VI, Pematang Kayuarang, Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Sergai.
Salah satu tetangga korban, Anto (44) menjelaskan, sebelum peristiwa warga mendengar suara tembakan senjata api sebanyak tiga kali.
“Setelah mendengar suara tembakan kita mendengar suara anaknya meminta pertolongan,” bilangnya.
Saat itu juga masyarakat sontak mendatangi kediaman korban dan melihat pasangan suami istri sudah tergeletak di depan TV. Sedangkan posisi suaminya berada di ruang tamu yang berjarak tiga meter dari istri korban dengan polisi terlentang.
“Kita tidak tahu ada mendengar pertengkaran maupun ribut, karena kita tahu korban juga sangat bagus di mata masyarakat dan suka bergaul. Namun kita hanya mendengar suara letusan saja,” ujarnya.
Atas peristiwa tersebut, kepolisian Polres Sergai tiba di lokasi dan mengevakuasi keduanya ke RSUD Sultan Sulaiman.
Kapolres Sergai AKBP Juliarman Eka Putera Pasaribu kepada para wartawan mengatakan, pihaknya masih mendalami penyebab anggotanya tersebut bunuh diri.
“Dugaan sementara masalah keluarga. Menurut keterangan dari anak korban, kedua orangtuanya ini sudah sekitar dua hari belakangan ini tidak berkomunikasi, namun ini masih kita selidiki lebih mendalam lagi untuk memastikan motifnya dan meriksa saksi saksi dari pihak keluarga,” bebernya.
Juliarman mengtaakan, Aiptu Pariadi merupakan personel Sat Res Narkoba Polres Serdang Bedagai dan dikenal sebagai orang yang baik dan tidak ada melakukan pelanggaran. Bahkan dirinya sudah lama dibekali senjata api untuk kepentingan tugasnya.
“Untuk memastikan luka tembakan kita tunggu hasil visum, namun dari kasat mata ada 3 lubang di kepala. Artinya memang ada 3 kali letusan, namun siapa yang terkena dua lubang dan satu lubang di kepala Kapolres tidak menjelaskan secara rinci, untuk itu kita tunggu hasil dari tim medis,” tandasnya.(Budi)