MOJOKERTO, Beritalima.com- Walau pelaksanaan Pilkada kabupaten Mojokerto masih kurang 2 tahun lagi, namun tampaknya tensi politik sudah mulai memanas antara bupati dan wakil bupati Mojokerto.
Dan itu terlihat saat Dr Muhammad Al Barra (Gus Barra) Wakil Bupati Mojokerto dilantik menjadi Ketua PC GP Ansor Kabupaten Mojokerto masa khidmah 2022-2026, yang digelar pada hari Minggu (12/3) kemarin, bupati memilih menghadiri Agenda lain yaitu acara ruwah desa di kecamatan Trawas dan juga penutupan turnamen piala bupati cup di stadiun Mojosari, dari pada menghadiri acara pelantikan Gus Barra sebagai Ketua PC GP Ansor lokasinya di pendopo Pemkab Mojokerto.
Anehnya,saat pelantikan Gus Barra kemarin puluhan karangan bunga dari para pejabat tinggi negara dari kabinet Indonesia Maju dan juga dari ketua parpol serta anggota dewan kabupaten Mojokerto namun tidak ada satupun ucapan dari Kepala OPD mau dari camat di wilayah kabupaten Mojokerto
Dan yang lebih aneh lagi,puluhan karangan bunga ucapan selamat untuk Gus Barra belum genap satu hari yang berada di halaman pemkab telah di bersihkan dengan dimuat kendaraan pic up plat merah.
Salah satu narasumber yang enggan disebutkan menyampaikan, bahwa pembersihan karangan bunga tersebut Intinya tidak menghormati yang memberi karangan bunga sebagai ucapan selamat antara lain Partai, Ketua-ketua Ormas, Pejabat Tinggi Negara dan yang diberi karangan bunga yaitu NU dan GP Anshor.
“Padahal saat peringatan hari jadi kabupaten Mojokerto dan Ultah Bupati Mojokerto juga mendapat banyak kiriman karangan bunga di biarkan sampai berminggu-minggu, tapi kenapa kok saat karangan bunga ucapan untuk Gus Barra kok langsung di bersihkan” ujarnya
Sementara itu Ketua Panitia pelaksana pelantikan Ketua PC GP Ansor kabupaten Mojokerto, M. Dhofir (Gus Dhofir) ketika dikomfirmasi wartawan mengatakan, dirinya selaku ketua panitia menyampaikan permohon maaf ke pihak pemda Mojokerto, apabila karangan bunga yang di kirim oleh pejabat negara dari sejumlah menteri seperti Erick Tohir menteri BUMN, Sandiaga Uno menteri Pariwisata, Ida Fauziah menteri Tenaga Kerja, Halim Iskandar menteri Mendes dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Surya Paloh Ketua Parpol juga ketua ormas menggangu dan membuat tidak nyaman sehingga secepat itu karangan bunga itu di bersihkan.
“Itu adalah bentuk dukungan dan penghormatan atas dilantiknya Gus Barra sebagai PC GP Ansor kabupaten Mojokerto, sekali lagi saya meminta maaf” kata Gus Dhofir ketika ditemui di rumahnya, Desa Karangdieng, Kutorejo. Senin (13/3)
Sementara itu, Muklis S.H, Ketua LBH GP Ansor menyampaikan, harusnya itu tidak dilakukan karena itu sebagai bentuk penghormatan dari para pejabat tinggi negara, serta dari politisi dan juga dari ketua ormas atas disahkan Gus Bara wakil bupati Mojokerto sebagai Ketua PC GP Ansor kabupaten Mojokerto
“Kalau itu dilakukan, menunjukan bahwa hubungan bupati dan wakil bupati seolah-olah ada gesekan dan sedang tidak akur” kata Muklis Via sambungan seluler.
Lebih lanjut, Ketua LBH Ansor menambahkan, sangat di sayangkan, hal tersebut menunjukan arogansi kekuasaan dan menunjukan sikap otoriter.
“Sungguh tindakan yang tidak mengenakan hati” pungkas Muklis S.H. (Kar)