Sumbawa Barat NTB.beritalima.com| Sejumlah warga Desa Mantun Kecamatan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat(KSB)Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menderita penyakit kulit (korengan) disarankan untuk memeriksakan diri kepuskesmas setempat.
Hal itu di katakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa barat H.Tuwuh,S.AP kepada wartawan dinamikantb.com beberapa waktu yang lalu, lantaran beredar isu adanya sejumlah warga desa mantun mengidap penyakit gatal-gatal (penyakit kulit/ korengan).
Yang mana penyakit koreng tersebut di duga dari pencemaran limbah B3 milik perusahaan tambang emas dan tembaga PT, AMNT,(Aman Mineral Nusa Tenggara) lantaran jarak Perusahaan tersebut dengan pemukiman warga desa mantun berdampingan hanya berjarak satu bukit.
“Setelah saya mendapat informasi terkait hal itu saya langsung mengintruksikan kepala puskesmas maluk untuk melakukan pengecekan terhadap warga yang terkena penyakit tersebut, berapa orang yang terkena penyakit itu dan di berikan pengobatan jika terdapat seperti yang di infokan, itu yang terpenting, dan warga juga harus sadar akan kesehatannya dan memeriksakan diri ke Pukesmas,” Ujar H Tuwuh di ruangannya, pada Kamis, (12/08/2021).
Kadis mengatakan perlu ada analisis terkait penyakit yang dikeluhkan warga sehingga tidak menduga-duga penyakit korengan yang di derita warga di sebabkan oleh Limbah dari perusaahan yang ada di daerah tersebut.
“Kita tidak bisa menduga duga, jika nantinya di temukan beberapa warga dengan penyakit yang sama, saya menyarankan lebih baik untuk di konsultasikan ke spesialis penyakit,” Ucapnya.
Data di Lapangan
Di tempat yang berbeda, Ferial,SKM Kepala dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa Barat saat di konfirmasi terkait isu pencemaran limbah B3 yang di duga penyebab penyakit kulit (korengan) yang di derita warga Desa mantun, mengatakan. telah menurunkan timnya untuk mengecek lansung ke lapangan terkait isu tersebut.
“Terkait limbah B3 seperti yang beredar di medsos kami baru saja telah mengecek lokasi keluhan dari warga, sementara ini yang kami dapatkan rumah itu jauh dari lokasi pengelolan limbah perusahaan, itu yang pertama, dan yang kedua lokasi rumah warga setelah kami cek STBMnya bisa di katakan jauh dari standar kesehatan,” Tutur Ferial yang di komfirmasi reporter dinamikantb.com beberapa waktu yang lalu.
Namun walau telah melakukan pengecekan ke lokasi pihaknya tidak dapat memastikan penyebab dari penyakit yang di derita warga apakah bersumber dari pencemaran limbah B3 dari perusaan PT. Amman atau dari lingkungan di lokasi tersebut.
“Kami tidak bisa memastikan itu dari pencemaran B3 atau karna lingkungan, namun yang jelas setelah kami turun mengecek terdapat warga yang korengan, Namun jika kita kait-kait kan dengan limbah itu kita butuh penelitian lebih lanjut untuk memastikanya,” bebernya.
Setelah di lakukannya pengecekan oleh tim Pukesmas maluk terhadap beberapa warga yang menderita penyakit kulit (red) benar di temukan, setidaknya puluhan warga desa mantun terpapar penyakit kulit tersebut.
“Setelah kami mengecek ke lapangan dari daftar warga yang terpapar terdapat sejumlah 34 orang yang di daftar mengalami gatal-gatal dan kami telah melakukan pemeriksaan terhadap warga yang mengidap penyakit kulit, dan kami juga menyarankan lebih lanjutnya agar warga mendatangi Puskesmas untuk memeriksakan diri mereka, “Kata Kapus Maluk Fahmi SKM usai melakukan pengecekan ke rumah warga. Selasa (24/08/2021).
Analisa Sementara Dokter Puskesmas Maluk.
Sementara itu dr. Husnan Mujiburrahman, M.Biomed, selaku dokter di puskesmas Maluk yang ikut dalam pengecekan dan pemeriksaan ke warga dan lokasi rumah warga menuturkan jika pengakit kulit yang diderita warga desa mantun bisa saja di sebabkan oleh lingkungan yang kurang Bersih.
“Higenitas adalah penyebab utama dari penyakit korengan atau gatal-gatal ini, bisa saja dari makan minuman dan bisa dari faktor lingkungan, sumber air,dan untuk gejalanya tidak sensitif jadi ini tidak mengarah ke suatu penyakit, “Kata dr. Husnan.
Sementara itu Aliansi Pemuda Lingkar Tambang Bersatu (APLTB) yang turut ikut mendampingi dalam pengecekan warga, mengapresiasi gerak cepat PT. AMMAN,Dinas kesehatan dan DLH terkait dengan keluhan warga desa mantun.
“Kami dari APLTB memberikan apresiasi yang sangat tinggi atas respon cepat yang di lakukan oleh pihak PT. Amman dan Pemda dalam mengatasi masalah penyakit yang ada. dan kami juga berharap kepada semua pihak untuk selalu bersinergi guna menyelesaikan setiap permasalahan yang ada di masyarakat,” cetus Abdi salah satu perwakilan APLTB.
Untuk di ketahui pengecekan yang di lakukan Tim dari Pukesmas Maluk di ikuti oleh perwakilan dari Managamen PT.AMMAN, Kapolsek Maluk, Danramil, kepala desa mantun, perwakilan dari kantor camat Maluk dan sejumlah warga desa mantun.(red)