DEPOK,beritalima.com
Pengusaha Jasa Kontruksi Kota Depok berencana akan melaporkan pejabat pokja 7 ke Polda Metro Jaya hal tersebut di picu akibat adanya kongkalikong antara oknum pejabat di pokja 7 dengan salah satu pengusaha jasa kontruksi yang di duga menjadi rekanan Pemkot.
Kekesalan Pengusaha Jasa Kontruksi tersebut tentu bukan tanpa alasan pasalnya yang seharus CV Azaryagracia menjadi pemenang dalam paket pekerjaan lelang di geser oleh oknum pejabat di Pokja 7 dengan berbagai alasan.
“Kita akan laporkan saudara H dan Y karena kita nilai hasil evaluasi administrasi yang di lakukan oleh Pokja 7 buruk dan cenderung berpihak kepada perusahaan yang memang sudah di unggulkan meskipun tidak sesuai dengan ketentuan dimana seharusnya penawar terendah dan responsif lengkap itu yang harus menjadi pemenang teryata hal tersebut tidak berlaku di Pokja 7,” jelasnya,Senin (10/12/2018)
Di sebutkan bahwa alasan pokja 7 menggeser CV Azaryagracia sebagai pemenang lelang terkait dengan kelengkapan pembayaran dan keikut sertaan BPJS.
“Ingat kita ini pelaku langsung dan memiliki bukti kuat kalau cuma BPJS harus nya mereka bisa cek karena kita sudah upload semua syarat-syaratnya termasuk BPJS beserta dengan bukti pembayaran ini hanya alasan mereka saja untuk memenangkan perusahaan yang sudah di unggulkan oleh panita lelang,” katanya.
Teryata kasus CV Azaryagracia tidak berbeda jauh dengan CV Jordanpundi Sejahtera dimana Pokja 7 dinilai telah melakukan kesalahan fatal pada paket lelang pekerjaan jalan BG Rw 13 Tapos dimana seharusnya CV Jordanpundi Sejahtera menjadi pemenang dengan penawaran terendah dan lengkap secara administrasi ini kembali di geser dengan alasan yang sama yaitu kelengkapan administrasi BPJS.
“Jadi pada kasus pertama mereka memenangkan CV Balakosa Mandiri padahal mereka berada pada urutan ke 4 dan pada kasus ke dua mereka mengunggulkan CV Mitra Pahae JR sebagai calon pemenang dan sama CV Mitra juga ada di posisi ke 4.
Karena sebagai peserta lelang dan penawar terendah maka CV Azaryagracia dan
CV Jordanpundi Sejahtera melakukan sanggahan dengan di sertai bukti dan di nyatakan
CV Azaryagracia sebagai pemenang namun di kasus jalan BG CV Jordan sampai dengan berita ini di turunkan belum mendapatkan undangan klarifikasi,” paparnya.
Karena menurutnya
Kinerja pokja 7 menjadi kacau di duga di bawah tekanan dari premanisme dari pada menjadikan hukum aturan menjadi panglima.
“Jelas kami sampai di telpon oleh mereka supaya mundur dan kami juga memiliki bukti siapa preman yang biasa menjadi beking panitia lelang,” tandasnya. (Yopi).