Diduga Lakukan Money Politik, Salah Satu Cakades Kaligondo Berdalih Sodaqoh

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Pesta demokrasi Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak tidak lama lagi bakal digelar. Calon Kepala Desa (Cakades) mulai turun lapangan menggerakan mesin politik guna meraih simpati masyarakat.

Semua carapun dilakukan guna menjadi orang nomor satu diwilayah desa setempat. Seperti halnya yang terjadi di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Salah satu Cakades diduga mencuri start Kampanye dengan membagikan sejumlah uang kepada kelompok pengajian anjangsana rutin ibu – ibu diwilayah setempat.

Mencuatnya kabar bahwa Nurhadi, Cakades Kaligondo Nomor urut 1 memberikan sejumlah uang kepada kelompok pengajian tersebut, disampaikan oleh NY, salah satu anggota kelompok pengajian.

Kata NY, Pak Nurhadi, menitipkan sejumlah uang kepada kelompok pengajian anjangsana ibu – ibu Dusun Jepit, Desa Kaligondo, melalui Pak Supadi,” terangnya. Senin (23/09/2019).

Sementara Supadi, warga Dusun Jepit RT 30 RW 10 saat dikonfirmasi dirumahnya dirinya membenarkan jika Pak Nurhadi Cakades Nomor urut 01 menitipkan sejumlah uang kepada dirinya untuk disampaikan pada kelompok pengajian anjang sana ibu – ibu Dusun Jepit, Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Banyuwangi.

” Saya terima uang tersebut dari Ikhsan salah satu orang Pak Nurhadi, untuk isi Kas Pengajian ibu ibu. Saya hanya menyampaikan sesuai amanat di deoan ibu ibu pengajian bahwa uang ini titipan pak Nurhadi.” kata Supadi.

Supadi juga mengaku, sebelumnya pernah mengingatkan kepada Pak Nurhadi agar jangan suka memberi uang kepada kelompok pengajian dengan alasan buat kas. Namun, lanjutnya, Pak Nurhadi memaksa menitipkan uang tersebut kepada orangnya yang bernama Ikhsan,” ucapnya.

Sedangkan menurut Nurhadi, Cakades Nomor urut 1 melalui sambungan Whaatsap membantah jika telah membagi – bagikan uang.

“Kami tidak membagi – bagikan uang. Kami hanya titip dana sosial dari hasil presentasi usaha kami. 10 persen dari usaha kami yang harus kami keluarkan setiap bulan. Dan tidak ada hubungannya dengan Pilkades.” Ujar Nurhadi

Dana tersebut, lanjutnya, bukan untuk perorangan, namun untuk kelompok yang nanti pada akhir bulan muharam dibagikan untuk anak Yatim.

“Dana itu bukan untuk perorangan, namun untuk kelompok kelompok yang nantinua pada akhir bulan muharram akan dibagikan untuk anak yatim.” Lanjut Nurhadi

Saat disinggug apakah ini sering dilakukan, dirinya menjawab sebelumnya sering melakukannya.

“Enggeh mas. Tanya ke saudara – saudara yatim dan janda maupun duafa yang ada dilingkungan kami, kita sering melakukan itu mas.” Imbuhnya

Kami mngeluarkan 10 persen dari yang Allah titipkan kepada kami, setiap bulan dan tiap idul fitri, dan tahun baru muharam, sebagian untuk masjid dan musholla. Itu kita lakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Tidak bermaksud riya,.

“Kami hanya mnjalankan apa yang kami yakini, dan disyariatkan agama kami,” tulisnya. Ujarnya, Selasa (24/9/2019).

Secara Terpisah, Ketua Panitia Pilkades Kaligondo, Slamet Rusdiono ketika di konfirmasi melalui sambungan telponnya menuturkan, Kita belum tahu kejadianya. dengan persoalan ini panitia harus menelusurinya.

“Kalau masalah pelanggaran money politik warga yang tau, dengan alat bukti minimal rekaman dan video untuk melaporkan ke Panitia, dan nantinya Panitia akan melaporkan ke BPD, sebagai pengawas Pilkades untuk ditindaklanjuti.” Ungkap Slamet

Kemudian, kata Rusdiono, Panitia Pilkades hanya penyelenggara, Pelanggaran Money Politik adalah ranahnya Kepolisian

“Panitia hanya sebagai penyelenggara, ketika di temukan sebuah pelanggaran terkait money politik ketika ada laporan kita kordinasikan dengan BPD untuk do tondaklanjuti ke ranah kepolisian.” Tegas Slamet.

(Bi)

Foto : Ilustrasi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *