SURABAYA, beritalima.com | Sejumlah aktifis pemuda dan mahasiswa Surabaya yang tergabung dalam Koalisi Pemuda Peduli Aset Negara (KOMPAN), menggelar aksi di depan Kantor Dispenda Kota Surabaya, 8 Oktober 2020.
Aksi tersebut bertujuan untuk meminta kerterbukaan informasi terkait dugaan penunggakan Pajak PT. Warna-Warni yang mencapai ratusan milliar.
Massa aksi yang berjalan dari arah Jalan Wijaya Kusuma menuju jalan Jimerto kantor Dispenda, mendapat dihadang petugas Linmas dan Satpol PP.
Kemudian massa meminta agar petugas memberikan ijin mereka masuk, namun petugas meminta massa agar bersabar menunggu kesiapan dari pejabat Dispenda untuk menemui massa.
Setelah menunggu 30 menit, sambil berorasi di depan petugas, akhirnya pejabat Dispenda mengajak perwakilan masuk untuk berdialog.
“Kami datang dengan damai, dan sesuai mekanisme hukum yang berlaku. Kami disini meminta keterbukaan informasi publik terkait adanya dugaan penunggakan pajak PT.Warna-warni” kata salah satu peserta.
Kemudian perwakilan massa itu diterima Basari Kepala Keuangan, dan Ivan Kepala Bakesbangpol beserta jajaran pejabat pemkot lainnya.
Sekitar satu jam, empat perwakilan massa keluar dari gedung Dispenda dan menemui massa aksi, kemudian memberitahukan kepada massa aksi bahwa permintaan untuk informasi data penunggakan pajak tersebut tidak diberikan Dispenda.
“Dispenda tidak mau memberikan datanya, alasannya sesuai mekanisme UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, dan disarankan bersurat ke Walikota, jika walikota mengizinkan maka Dispenda akan memenuhi permintaan Kita kawan-kawan,” ujar perwakilan massa, Yoga.
Setelah itu korlap aksi dalam orasinya mengarahkan massa bergeser ke Kantor Walikota. Namun massa kembali dihadang oleh petugas kepolisian dan Satpol PP yang berada di lokasi.
“Teman teman pemberitahuan titik aksi kita tidak ada di kantor Walikota sehingga tidak sesuai izin, maka mari kita menuju Kantor PT Warna-Warni,” teriak salah satu peserta aksi.
Kemudian Massa bergeser ke depan PT. Warna Warni di Jalan Panglima Sudirman Surabaya.Didepan kantor Warna Warni, para pendemo meminta PT. Warna Warni untuk menyelesaikan segala kewajibannya terkait pajak reklame kepada Pemerintah Kota Surabaya. Massa menuntut jika betul belum bayar pajak, maka harus segera menyelesaikan kewajibannya ke Pemkot.”Kami meminta PT. Warna-Warni untuk membayar pajak yang jumlahnya fantastis itu, kalo memang ditutup-tutupi akan minta data ke BPK dan sampaikan kasus ini ke KPK” ujar orator aksi. (Red).