KEPULAUAN SULA,beritaLima,com||Jebolnya tembok penahan air di Desa Wailau, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) Maluku Uata, terus disorot. Pasalnya, proyek yang menghabiskan anggaran puluhan miliar itu tak lama berusia
Patut diduga, proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Maluku Utara tersebut tidak sesuai spesifikasi.
Terkait hal tersebut, Wawan, salah satu tokoh pemuda desa setempat mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk mengusut dugaan adanya penyimpangan pada proyek tersebut
“Aparat Penegak Hukum (APH) harus bergerak untuk mengusut dugaan adanya penyimpangan. Karena ini sangat merugikan masyarakat setempat,” ujar kepada media ini, Jum’at (20/10/23)
Menurut Wawan, proyek ini terkesan dikerjakan asal-asalan. Pasalnya, landasan bendungan terlihat sudah menggantung tanpa tumpuan setinggi hampir dua meter.
Kuat dugaan tambah Wawan, saat pengocoran landasan kurang kedalaman sehingga saat banjir datang langsung amblas.
“Mestinya sudah bisa diprediksi seberapa besar banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut. Jika perencanaannya matang, bisa dipastikan tidak akan separah itu,” katanya.
“Jika melihat kondisi di lapangan, sangat jelas ada indikasi proyek tersebut dikerjakan asal-asalan,” imbuhnya.
Karena itu Wawan meminta aparat hukum untuk mengusut dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut
“Sebaiknya aparat tidak tinggal diam, tapi harus turun lapangan juga untuk mendapatkan bukti-bukti konkrit yang merugikan negara dan daerah,” tegasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku Utara belum dapat dihubungi, hinggga berita ini ditayangakan. [dn]