SIDOARJO, Berita lima.com|
Transformasi digital dalam upaya strategi pemasaran pelayanan publik tidak selalu membawa kemudahan, khususnya pada lembaga pemerintah tingkat lingkup wilayah desa atau kelurahan.
Kurangnya informasi yang tersampaikan kepada publik menjadi tantangan tersendiri bagi perangkat desa.
Dengan latar belakang permasalahan tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi-Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa-AWS) terpanggil untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) di kawasan desa Gicikcemandi, Sedati, Sidoarjo, bersama perangkat desa dan warga. Kegiatan hari pertama dilakukan pada hari Sabtu, 19 Agustus 2023 bertempat di ruang perpustakaan balai desa.
Pemilihan desa Gisikcemandi sebagai lokasi kegiatan Abdimas Stikosa-AWS karena desa tersebut serius mengembangkan potensi pariwisata desa dan produksi pangan hasil laut warga.
Mayoritas warga bermata pencaharian di bidang Pertanian dan Nelayan ditambah elemen -elemen potensi ekonomi, potensi alam pesisir dan potensi historis-budaya yang menambah minat masyarakat untuk mengenal desa Gisikcemandi. Konsep desa yang dihadirkan dalam identitas visual adalah Sedati “Pesisir yang Semarak”.
Kegiatan Abdimas Stikosa-AWS ini melibatkan Tim Dosen, Tenaga Pendidik dan Mahasiswa yang turut hadir dalam pendampingan untuk mengupayakan pemberdayaan masyarakat melalui transformasi digital.
Sedangkan materi yang diberikan adalah visual branding dan digital content creator yang disampaikan langsung oleh 3 instruktur yang juga dosen Stikosa-AWS yaitu Dr. Dwi Prasetyo untuk materi Tata Kelola Desa Digital, Ratna Puspita Sari, M.Med.Kom materi Digital Content Creator, dan M. Arkansyah, M.I.Kom. dengan materi Visual Branding.
Ketua Stikosa-AWS, Dr. Jokhanan Kristiyono, ST.,M.Med.Kom menjelaskan bahwa pendampingan di wilayah desa ini diharapkan menjadi media pembelajaran dan kepedulian seluruh sivitas akademika Stikosa-AWS terhadap permasalahan masyarakat Gisikcemandi. Terlebih peningkatan digital branding desa dan kesejahteraan masyarakat melalui strategi pemasaran potensi desa.
Kompetensi ini diberikan secara langsung pada 2 kelompok warga. Yang pertama yaitu Tata Kelola Desa Digital diikuti oleh para perangkat desa. Sedangkan kelompok kedua adalah karang taruna desa Gisikcemandi yang mengikuti pelatihan Visual Branding dan Digital Content Creator.
Jokhanan mengatakan,
Gisikcemandi dijadikan mitra kampus Stikosa-AWS memang selaras dengan roadmap dari riset dan abidmas, yaitu bersinergi dengan Kominfo dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas desa digital dalam program Sistem Informasi Desa (SID).
Jokhanan menambahkan, fokus kegiatan ini pada aspek penting yakni pembuatan dan pengolaan website gisikcemandi.desa.id sebagai sarana media digital dan pengembangan SDM produksi content creator digital.
Pada kesempatan yang sama Muhammad Alimin selaku kepala desa Gisikcemandi memberikan tanggapan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat ini berdampak sekali bagi para perangkat dan kaum muda desa dalam meningkatkan pengetahuan digital dalam pengembangan desa agar semua potensi dapat di kemas dalam sebuah media digital.
“Digital branding ini merupakan konsep yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan publik dan kegiatan perekonomian di desa sehingga akan mendorong masyarakat desa untuk lebih percaya diri dari dan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan,” ungkap Alimin
Alimin juga menambahkan, dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat, masyarakat desa dapat meningkatkan kualitas hidup mereka, seperti dalam hal kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.
Program Abdimas Stikosa-AWS ini dilaksanakan selama 2 bulan (Agustus-September 2023) berturut-turut, didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui hibah penelitian dan pengabdian masyarakat tahun anggaran 2023/2024.(Yul)